Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya, Dengan Menge-Blog-kannya Rumah Inspirasi Toha Zakaria

September 27, 2019

Anak adalah cerminan orangtua

Filed under: Inspirasi Pribadi — Tags: , — TOHA @ 10:18 am

“Karier mungkin gagal. bisnis mungkin gagal, toh bisa di ulang.. Tapi kalo mendidik anak harus berhasil. mana mungkin bisa di ulang (Ippho santosa).

Disebuah hari minggu siang ketika matahari telah melewati garis tengah, istri berkata “Paknda, daging kambingnya di sop aja, Seger.. faiza & zizi pasti suka”. Wah ide bagus, pikirku.

“Tapi cari bahan pelengkap sop nya dimana? Hari gini apa ada Warung sayur buka? Bukannya semua lagi pesta daging?” Begitulah deretan keraguan dalam benakku. Namun seketika keraguanku sirna ketika mengingat kalimat lama yang sudah tertanam dalam-dalam. “Apa yang tidak mungkin seringkali karena belum dicoba”. satu, dua, tiga tempat gagal membuahkan hasil. Akhirnya di tempat ke-4 Saya berhasil menemukan penjual sayur yang masih buka jualan. Tepatnya di Pasar Etan, deretan toko yang menghadap ke barat.
.
“Bu, Sop-sopan 4 ribu”, dengan cekatan segera ibu penjual meramu yang saya pesan. Kol, wortel, sledri, daun bawang ditimbang dan dipersiapkan dalam bungkusan plastik.

Saat menunggu pesanan saya dipersiapkan, Saya mengamati dua orang anak kecil usia sekitar 5-6 tahun sedang bermain di area warung sayur. Yang salah satunya adalah anak dari ibu penjual sayur. Saat asik bermain dorong-dorongan tiba-tiba salah satu dari mereka tanpa sengaja terjatuh ringan ke arah belakang dan mengenai keranjang bambu berisi sayuran . Si Ibu penjual spontan langsung ngomel-ngomel ke anaknya, “dikasih tahu jangan mainan disini kok ngeyel…kamu ini nakal ya, seumur hidup mau jadi anak nakal ya”.
Kaget, shok Saya mendengar kalimat yang terucap dari ibu penjual sayur tersebut. Khususnya kalimat terakhir.. benar-benar tak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya.
Anak kecil itu terlihat sedih campur takut, apalagi ketika si ibu menambahi dengan kata-kata “nanti tak bilangin papa mu”. “Janganlah bu, jangan”, kata anak kecil itu dengan wajah ketakutan.

Masa anak-anak adalah masa dimana kepolosan pikiran masih terbuka, usia anak-anak 0-8 tahun adalah usia emas dimana gelombang otak seorang anak masih di dominasi oleh gelombang otak jernih. berbeda dengan orang dewasa yang sudah dominan pikiran logisnya. Pada Masa anak-anak, Apapun program perilaku dari lingkungan akan mudah masuk dan diterima sistem. Dan lingkungan terdekat seorang anak adalah kedua orangtuanya.

Pernah Saya menjumpai seorang anak kelas 5 SD, yang berasal dari keluarga yang sangat kaya, kedua orangtuanya adalah pekerja papan atas yang karirnya sedang menanjak. Di Facebook, Anak ini pernah membuat puisi yang salah satu isinya adalah, rasanya ingin membunuh orangtuanya karena mereka tidak pernah punya waktu untuknya, mereka sibuk terus dengan pekerjaannya, semua urusan anak diurus ketiga pembantunya.

Betapa kata-kata ibu penjual sayur diatas akan sangat melukai pikiran polos si anak. Apalagi jika kalimat seperti itu atau sejenisnya sering diulang-ulang dalam keseharian. Tentu ini akan semakin mencengkram kuat masuk dalam pkiran jernih anak dan menjadi ranjau pikiran yang menghambat kehidupanya di masa depan.

Orang tua punya andil terbesar dalam kembang-tumbuh anak. Anak adalah ujian kesabaran untuk orang tua melalui perilaku-perilaku yang seringnya membuat orang tua tidak bisa mengendalikan kesabaran. Ada seorang anak masih SD kelas 6, seringkali berbohong, Setelah saya telusuri, ternyata dalam keseharian anak ini sering mendapati orangtuanya berbohong. Sering menjanjikan sesuatu kemudian tidak menepatinya.

Oleh karena itu dalam banyak kasus terapi, ketika seorang anak bermasalah (susah diatur, malas sekolah, malas belajar, maniak game), maka sejatinya kemungkinan terbesar yang perlu diterapi, adalah orangtuanya…hahahaha

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment

Powered by WordPress