Artikel kali ini saya akan bercerita tentang seorang sahabat yang bernama Muhamad Misbah. Beberapa waktu lalu untuk kesekian kalinya saya berkunjung ke rumah beliau yang ada di wonosobo –Jawa tengah–. Kebetulan saya pernah satu atap dengan Pak Misbah waktu masih jadi buruh pabrik. Di sebuah pabrik kecil di kawasan industri Jababeka cikarang. Yang akhirnya beliau memutuskan resign akhir tahun 2008. Dan akhirnya keputusan yang beliau buat sekitar 5 tahun yang lalu benar – benar merubah kehidupan beliau. Kalau seandainya pak misbah sekarang masih jadi buruh pabrik, akan sangat sulit punya gaji misal 6 juta per bulan. Dan untuk saat ini untuk mendapatkan 6 juta sebulan atau bahkan 10 kali lipatnya merupakan hal mudah bagi pak misbah. Semua berkat Internet Marketing. Lewat Internet Marketing lah akhirnya Pak Misbah bisa merubah kehidupannya bagai langit dengan sumur. Pak Misbah adalah founder Internetmatika.com yang merupakan salah satu sekolah internet marketing terbaik di indonesia saat ini. Terinspirasi dari beliaulah akhirnya saya juga memutuskan resign awal tahun ini. Tentu ada pengalaman – pengalaman tak terlupa dengan Pak Misbah semasa bersama dalam satu kerjaan dalam rangka meng-kayakan orang korea (pemilik pabrik). Dan lewat tulisan ini akan saya sampaikan cerita – cerita menarik tentang Pak misbah yang seringkali membuat saya tertawa bila mengingatnya.
=================================================
| kalau pas lagi makan di warteg lauk kesukaan beliau adalah ikan tongkol |
| Kalau minta saran soal cewek harap hati-hati, sering menyesatkan..hahaha |
| Salah satu pertanda terbuka dengan sesorang adalah ketika beliau berani kentut keras di dekat orang itu |
| Pernah beliau saya bonceng naik sepeda dari Jababeka 2 sampai depan carrefour dekat tol, kurang lebih 2 Km. Dan setelah itu beliau mengeluh pantatnya sakit. Maklum boncengan belakang cuma besi, gak ada joknya |
| Pernah disebuah hari minggu yang kebetulan masuk kerja (lembur), saya tidak bisa masuk kerja dan akhirnya Pak Misbah menghandle kerjaan saya. Pagi itu ada telepon dari LG cibitung minta barang urgent segera dikirim, dan itu bener – bener membuat Pak Misbah emosi sampai beliau melempar HP (Fren) ke lantai hingga casing dan baterynya terlepas. OB pun hanya bisa melongo melihat kejadian itu. Esoknya ketika beliau cerita soal HP terbang, saya pun tertawa ngakak tak terbendung. Dan akhirnya munculah jargon untuk LG “Dikit – dikit urgent, dikit – dikit urgent, urgent kok dikit – dikit” |
| Pernah saya ajak jalan kaki dari halte busway Kota (koridor 1) sampe harco mangga dua. Harco mangga dua kan deket koridor 5, artinya dari koridor 1 sampai ketemu koridor 5. Ada kayaknya kalau Cuma 1 Km. Kenapa ya dulu kok mau diajak jalan kaki sejauh itu, padahal banyak bajai ngetem, dan padahal lagi, waktu itu lagi puasa. Tapi kalau gak salah pertimbangan saya karena alasan HEMAT 😀 . Ke harco mangga dua seinget saya salah satunya dalam rangka mencari amunisi buat jualan CD paid review |
| Dan sepulang dari Harco mangga dua Pak Misbah saya ajak ke Gramedia matraman. Itulah untuk pertama kalinya akhirnya Pak Misbah bisa berkunjung ke toko buku yang konon terbesar se-Asia Tenggara, yang sebelumnya cuma beliau denger dari cerita saya. Dan puasa hari itu kami tutup dengan Berbuka di warung pecel lele depan Gramedia Matraman |
| Awal tahun 2008, Pak Misbah harus bohong ke HRD tidak bisa masuk kerja 2 hari karena sakit. Yang padahal sebenarnya bukan karena sakit tapi karena ada acara kopdar dynasis di kota Malang. Dan akhirnya untuk pertama kalinya Pak Misbah naik pesawat dari Surabaya ke Jakarta |
| Ramadhan tahun 2008 adalah masa transisi yang tak akan terlupa. Masa dimana Pak Misbah menjelang detik – detik terakhir resign dari pekerjaannya, juga masa terakhir menerima THR. Dan puasa tahun itu lebih banyak dihabiskan sendirian karena istri beliau sudah pulang dulu ke wonosobo. Puasa jauh dari istri ternyata berdampak sangat dramatis pada tubuh beliau. Masih saya ingat betul bagaimana kurusnya Pak Misbah. Dan gak ada istri juga berdampak pada rumah yang terlihat acak – acakan tak terurus. Dan akhirnya pernah di satu kesempatan saya mencuci piring, gelas, wajan, dan lain – lain, juga membersihkan dapur belakang yang membuat saya tergetar tingkat provinsi, saking kotornya |
| Ramadhan tahun 2008 adalah masa transisi yang tak akan terlupa. Seminggu menjelang pindahan ke semarang, tiap hari pulang kerja pak misbah dari kantor membawa kardus bekas tempat Remote & CD untuk keperluan mengepak barang – barang yang mau dibawa pindah ke semarang. Dan disebuah malam ramadhan 2008 saya dan Pak Misbah benar – benar menguras keringat, memindahkan semua isi rumah kedalam mobil truk. Masih terngiang jelas betapa beratnya perjuangan hijrah |
| Ramadhan tahun 2008 adalah masa transisi yang tak akan terlupa. Setelah semua barang diangkut menggunakan mobil, maka tinggal menyisakan sebuah piring, sebuah sendok, dan sehelai kardus. Iyah, hari – hari terakhir pak misbah di cikarang harus tidur diatas sehelai kardus, yang membuat beliau sering masuk angin. Dan ternyata ada barang yang dilupakan, yaitu gelas untuk minum yang sudah terlanjur diangkut bersama mobil. Akhirnya pun botol minuman yang dipotong pake cater dijadikan gelas darurat |
| Menjelang detik – detik resign pernah suatu ketika di pagi hari masuk kerja beliau kelihatan murung ada masalah. Saya tanya “ada masalah apa pak?”. “ini Ha istriku gak mau pindah ke semarang, katanya disana panas” kata beliau. Saya jawab “Ah tenang aja pak namanya istri entar bakal luluh juga kok, kan demi masa depan yang lebih baik. Kalau Cuma panas mah cemen, ntar kalau Dynasisnya dah maju, banyak duit bisa pasang AC kan. Semua ada solusinya”. |
| Dulu istrinya juga kerja di salah satu pabrik di Jababeka 1, namanya PT Dawee. PT Dawee adalah salah satu supplier manual book dari PT tempat Pak Misbah bekerja, dan kebetulan Pak Misbah lah purchasingnya. Jadi tiap hari pasangan suami – istri ini saling telepon – teleponan urusan pekerjaan. Celakanya, PT Dawee adalah PT yang sering bohong terkait waktu pengiriman barang. Janjinya jam 2 berangkat ternyata molor, janjinya kirim qty 2000 ea ternyata Cuma 1500 ea. Dan saya pun ketawa ngakak ketika pak misbah cerita kalau ternyata mereka berdua setibanya dirumah sepulang kerja pernah saling diem – dieman gara – gara manual book telat kirim |
| Tahun 2009 Saya pernah jalan kaki dari Masjid Agung Semarang (kauman) hingga Masjid Agung Jawa Tengah. Ceritanya waktu itu mau berkunjung ke rumah Pak Misbah di Semarang, dan ternyata ada mis-petunjuk dari Pak Misbah. Kata beliau rumahnya dekat Masjid Agung Semarang. Usut punya usut ternyata Masjid Agung itu ada dua, masjid Agung Semarang & Masjid Agung Jawa tengah, dan Pak Misbah tinggal dekat Masjid Agung Jawa tengah. Kalau dipikir – pikir jauh juga ya jarak kedua masjid itu. Namun entah kenapa waktu itu saya benar – benar menikmati jalan kaki yang kalau sekarang dibayangin berat juga. Yang akhirnya pada satu kesimpulan “Berat itu adanya di kepala, dan lain orang lain hasil”|
| Pernah saya dan Pak Misbah patungan untuk membeli produk IM “kuburan” yang waku itu lagi ngetren, seharga 2 juta. Dan Alhamdulillah….kami berdua gagal menjalankan petunjuk di eBook tersebut. Kami pun menagih janji “Garansi uang kembali” ke pemilik produk. Dan akhirnya dibalikin meski Cuma 50%. Untuk merayakan kegagalan tersebut kami berdua sepakat untuk makan – makan di solaria MM Bekasi |
| Ketika kami berdua makan di solaria Metropolitan Mall Bekasi, penasaran dengan sebuah menu yang asing dan belum pernah kami cicipi. Akhirnya kami putuskan untuk pesan 1 porsi untuk menebus rasa penasaran. Namanya Fuyunghai. Selain porsinya jumbo juga karena rasanya di bawah ekspektasi, akhirnya fuyunghai yang kami pesan masih sisa banyak. Saya pun berbisik ke Pak Misbah “gimana nih pak masih sisa banyak tapi udah kenyang, sayang kan kalau gak dihabisin”. “Dibungkus aja Ha, kan udah kita bayar” kata Pak Misbah dengan setengah berbisik. Saya pun kaget campur ngikik (ketawa yg ditahan) dan bilang “Masa dibungkus, malu lah pak bilang ke pelayannya, Pak Misbah ya yg bilang ke pelayannya?”. Beberapa menit kami berdua menimbang – nimbang jadi dibungkus apa tidak. Akhirnya keluar juga kalimat sakral itu “Mbak tolong ini sisanya dibungkus”, kata Pak Misbah kepada seorang pelayan|
| Akhir tahun 2007 untuk pertama kalinya saya dan Pak Misbah akhirnya bisa merasakan makan di resto bertajuk All You Can Eat, bayar sekali makan sepuasnya. Waktu itu ditraktir bos korea makan di sebuah resto masakan italia di PIM 1 (pondok indah mall). Masih teringat betul kenggragasan (rakus) kami berdua, seperti menemukan surga bagi perut, betapa bahagianya hari itu. Namun ternyata tak bertahan sampai 24 jam, karena esoknya ketika masuk kerja dikejutkan sebuah masalah besar. Pak Misbah salah P.O PartNo CD ke supplier cina. Dan akhirnya berita ini terdengar sampai LG dan juga bos korea. Hari itu pun dihiasi hujan semprot buatan, alias bos marah luar biasa. Saya pun menghibur dengan sebuah kalimat, “iya pak salah satu kenapa kita digaji adalah untuk dimarahi & berbuat salah” |
=================================================
Demikian cerita yang cukup panjang.
Semoga menginspirasi
Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria.
Bagaimana nasib Internetmatika. Com sekarang?
Comment by Rudy Suryanto — May 9, 2016 @ 5:50 pm