Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya, Dengan Menge-Blog-kannya Rumah Inspirasi Toha Zakaria

February 4, 2010

-Keturunan- Tanpa, Sedikit, atau Banyak?

Filed under: Inspirasi Pribadi — Tags: — TOHA @ 9:00 pm

“Menikah Tanpa Keturunan”. Begitulah judul artikel yang saya temui di kompas. Pertama kali membaca judul tersebut saya mengira isinya mengenai keluarga yang tidak kunjung dianugerahi keturunan. Setelah membaca keseluruhan artikel tersebut, ternyata prediksi saya salah. Isi artikel tersebut sungguh mengagetkan saya. Isinya bukan tentang kehidupan berkeluarga yang tidak kunjung dianugerahi keturunan, namun tentang kehidupan berkeluarga yang memang disengaja tidak menginginkan keturunan. Berikut petikan dari artikel tersebut :

Sebagian orang memilih untuk tidak memiliki keturunan ketika mereka menikah dengan pasangannya. Keputusan itu sering dinilai tidak wajar. Namun bagi mereka yang menjalaninya, hidup menjadi terasa lebih mudah. Banyak latar belakang yang membuat seseorang tidak mau punya anak. Dewi Larasati (50) atau lebih akrab dipanggil Tike merasa tidak siap menjadi orangtua, sampai kapan pun. Bukan biaya yang dipikirkannya, perempuan yang berprofesi pengacara ini tidak tahan dengan kerewelan anak-anak. Ia juga tidak telaten mengurus dan mendidik anak.
”Anak adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap kehidupan. Kalau kita tidak siap bertanggung jawab, untuk apa memiliki anak?” kata Tike. Sudah lebih dari 19 tahun sejak ia menikah dengan suaminya, Edmund Heng (54), Tike tidak pernah menyesali keputusannya untuk tidak memiliki anak.

Biar lebih jelas (lengkap) silahkan baca artikel tersebut langsung di sumbernya.

Artikel tersebut menyimpan banyak makna pelajaran, baik bagi kita yang sudah berkeluarga maupun yang belum. Tentu artikel tersebut bisa memicu otak kita untuk memunculkan pemikiran – pemikian yang lebih dalam dan penuh makna. Semua tergantung kita sendiri, tergantung memaknainya. Jika dilihat komentar – komentar dari artikel tersebut, terlihat ada yang setuju ada pula yang tidak.

Setelah beberapa saat merespon artikel tersebut, pikiran saya malah teringat dengan KB, betul, Keluarga Berencana. Isu sederhana “bumi yang tak lagi muat” menjadi alasan dari banyak alasan untuk mensukseskan program KB. Ada juga artikel yang menyebutkan bahwa Tahun 2050, Jumlah Penduduk Indonesia Menembus 500 juta !. KB tidak hanya menjadi program dalam negeri, namun juga program yang mendunia. Kepentingan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk telah menjadi sebuah masalah bersama. Mungkin (mereka) mengira sang pencipta akan kehabisan bahan bakar kehidupan. Mau mendukung KB atau menentangnya, tentu itu semua kembali pada diri kita masing – masing.

Sebagai penutup berikut beberapa slogan yang cukup membuat saya tersenyum 🙂 :

“2 anak cukup, Laki – laki perempuan sama saja

2 anak tidak cukup, Laki – laki perempuan tentu tidak sama”

“Banyak anak banyak rejeki”

Untuk menekan laju pertumbuhan penduduknya, pemerintah China tahun 2007 mengganti slogan – slogan keluarga berencana yang sebelumnya kasar, seperti :

“Pelihara anak sedikit saja, tapi pelihara babi yang banyak”

“Tambah anak satu lagi sama dengan tambah satu kuburan lagi”

Dan menggantinya dengan yang lebih bersahabat seperti :

“Bumi pertiwi lelah menahan lebih banyak anak”

“Baik anak laki – laki maupun perempuan ada di hati orang tua”. (China Daily).

Tidak ingin punya keturunan?, ingin punya banyak anak?, Atau tidak ingin punya banyak anak?. Silahkan anda memilih, anda yang menentukan.

Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment

Powered by WordPress