“Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu selalu datang karena pergaulan yang lama
dan rayuan yang terus menerus.
cinta adalah tunas pesona jiwa, Jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun – tahun atau bahkan abad”.
Tanggal 13 juni menjadi tanggal bersejarah dalam kehidupan saya. Tepat di tanggal ini saya mengucapkan ijab kabul di depan penghulu. Alhamdulillah ya Allah, akhirnya sosok pendamping hidup yang sudah lama saya dambakan datang juga. Datang dengan tak terduga, datang tanpa dinyana, datang tanpa logika, datang tanpa rencana. Semua berawal diawal bulan mei ketika saya disodorkan sebuah biodata yang memuat sosok yang masih asing bagi saya. Perasaan saya benar – benar teraduk – aduk bagai adonan kue. Seperti tak menyangka Allah memberi sebuah anugerah lewat sebuah proses yang begitu cepat. Teringat kembali 6 bulan sebelumnya saya menikahkan –menjodohkan– bapak saya dengan bulek (adik ibu). Saya jadi teringat kalimat yang pernah saya ucapkan kepada diri saya sendiri,
“Bapak, mimpimu adalah mimpiku, cita – cita mu adalah cita – citaku”,
“Toha, nikahkanlah bapakmu, maka Allah akan menikahkanmu”.
Disela – sela waktu itikaf saya gunakan untuk menulis, hati saya begitu bergemetar, bergemuruh saat mengetik tulisan ini, tulisan yang sudah lama saya tulis di pikiran saya. Tulisan yang bukan hanya mewakili kata dalam makna, namun juga membungkus berjuta rasa yang sulit saya kata – katakan. Seperti kembali berputar kejadian – kejadian yang mengantarkan saya pada seorang sosok perempuan bernama Elis Zanaresti. Dan tanpa saya sadari, pipi saya basah oleh air pembersih mata.
Dan memang sosok yang akhirnya menjadi pendamping hidup saya bukanlah orang biasa. Allah telah menggariskan bahwa dialah sosok terbaik yang diperuntukkan untuk saya. Saya tak hanya menemukan pasangan hidup, namun juga seperti menemukan sosok mamak dalam dirinya. Allah telah menitipkan kembali karakter seorang ibu di dalam dirinya. Saya sangat bersyukur dengan salah satu anugerah hidup ini.
Jodoh Itu unik
Seringkali yang dikejar malah menjauh
Yang tak diharap, mendekat
Yang seakan sudah diyakini, menjadi ragu
Yang awalnya penuh keraguan menjadi pasti
Yang selalu dibayangkan, tak berujung pernikahan
Yang tak pernah diimpikan, bersanding dipelaminan
Maka
Jodoh itu…
Bukan masalah seberapa logis kau mengharapkannya
Bukan masalah seberapa lama kau mengenalnya
Tapi,
Seberapa yakin kau pada skenario terbaik_NYA
Seberapa ikhlas saat kau gagal mendapatkan, lalu digantikan dengan yang lebih baik menurut takdir_NYA
Salam Penuh Berkah.
Toha Zakaria.
Barokallah Ha …. smg segera di kasih momongan, so sweet banget yah ke pantai naik sepeda hehehe
Comment by Muhamad Misbah — September 17, 2014 @ 5:18 pm
Amin… Amin Ya Allah. Alhamdulillah pak udah isi masuk bulan 3, Salam kangen -lama tak jumpak, pak. semoga semua disana sehat bahagia
Comment by TOHA — September 18, 2014 @ 7:48 pm