Sejenak merenung. Sewaktu masih kecil betapa kita tidak tahu akan pentingnya sebuah pendidikan. Sebelum masuk bangku taman kanak – kanak, pentingnya pendidikan hanya ada di dalam kepala bapak ibu kita. Pada masa TK, SD, dan bisa jadi sampai SMP kita belum mengerti betul pentingnya pendidikan. Tentu kita masih ingat bagaimana orang tua kita berharap agar anaknya bisa masuk TK terbaik, kemudian lanjut SD terbaik, SMP terbaik. Dengan tempat belajar yang terbaik tentunya orang tua berharap anaknya memperoleh pendidikan sebaik mungkin. Jika dilihat dari hati yang paling dalam dari diri orang tua kita, maka terbesit harapan semoga dengan pendidikan yang baik anaknya kelak bisa menyambung kehidupan (bekerja) dengan cara terbaik, ditempat terbaik, dengan hasil terbaik.
Selepas lulus SMP tentu banyak diantara kita yang sudah mulai merasakan akan pentingnya mendapatkan SMA terbaik (Favorite). Dan dimasa SMA kedewasaan kita sudah mulai terbentuk. Kita sudah mulai memikirkan “ingin menjadi apa saya nanti?”. Apakah setelah lulus SMA dengan hasil yang baik sudah cukup? Tentu belum. Apalah artinya ijazah SMA. Maka kuliah ditempat terbaik menjadi perburuan selanjutnya. Yang sekali lagi semua itu demi memudahkan kita dalam mencari nafkah (bekerja) seperti yang saya tulis di awal tadi, bekerja ditempat terbaik dengan hasil terbaik.
Setelah lulus kuliah, entah itu Diploma, S1, S2, atau yang lebih tinggi lagi, maka perburuan mencari kerja pun dimulai. Berbagai usahapun kita lakukan demi mendapatkan pekerjaan, demi memperoleh penghasilah, demi menyambung hidup. Mungkin diantara kita banyak yang meyakini “bahwa mencari pekerjaan itu sulit”, dan memang itu tidak salah. Jika anda menganggap sulit akan sulit adanya, jika anda menganggap mudah tentu akan mudah adanya. Yang akhirnya pekerjaan apapun meski tak sesuai passion akan dilakukan asal halal dan menghasilkan uang. Menjadi Pegawai negeri sipil (PNS), menjadi karyawan pabrik, bekerja diluar pulau, bekerja jauh dari keluarga, semua akan dijalani tanpa memperhatikan lagi “saya lulusan apa?, dan harusnya berkerja dibidang apa?”. Bekerja dibidang yang tidak ada hubunganya dengan jurusan yang kita ambil semasa kuliah tidak menjadi masalah, yang penting halal dan menghasilkan. Untuk sementara tidak menghasilkan (gaji) banyak pun ga masalah.
Seiiring berjalannya waktu kita pun mulai berpikir agar pekerjaan yang kita lakukan tidak hanya sekedar menghasilkan (gaji). Namun kalau bisa menghasilkan, dan juga banyak. Kita mulai berpikir bahwa kebutuhan kita semakin banyak dan tentunya penghasilan yang kita peroleh juga harus sebanyak mungkin. Dan disinilah kita mulai menimbang – nimbang sumber penghasilan ditempat lain yang dirasa lebih besar.
Apakah dengan penghasilan yang besar sudah cukup?. Ternyata tidak. Penghasilan besar tidak lagi menjadi perhatian kita. Perhatian kita beralih ke “Waktu dan passion”. Apalah arti berpenghasilan besar jika kita tidak pernah punya waktu bersama orang yang kita cintai. Apalah arti penghasilan besar jika waktu kita di tempat kerja lebih banyak ketimbang waktu yang kita berikan pada keluarga. Apalah arti penghasilan besar jika ternyata pekerjaan yang kita lakukan bukanlah sesuatu yang kita cintai. Dan tentunya Passion dan waktu akan saling terkait. Jika kita melakukan apa yang kita cintai, seakan kita telah memiliki waktu yang tak akan pernah membelenggu kita. Jadi pekerjaan yang kita jalani hendaknya menghasilkan profit yang banyak dan juga yang kita senangi.
Saya jadi teringat petikkan pidato steve jobs, berikut :
Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah.
Dan kalimat penutup berikut silahkan direnungkan.
Apa lagi yang akan kita lakukan jika uang tidak lagi menjadi masalah?
Semoga Bermanfaat
Salam Penuh Berkah.
Toha Zakaria