Kalimat itulah yang saya temui di sampul belakang sebuah buku yang berjudul “The Miracle Of Enzyme”. Kalimat yang menarik perhatian saya untuk lebih jauh menelusuri isi buku tersebut. Dan bisa jadi juga menarik perhatian anda saat membaca tulisan ini.
The Miracle Of Enzyme, buku karangan Hiromi Shinya. Seorang Dokter kelahiran Jepang. Buku ini saya beli hampir setahun yang lalu, tepatnya 31 May 2009 di Gramedia Grand Indonesia. Saya beli seharga Rp.58800 dari harga aslinya Waktu itu Rp.82000, karena kebetulan ada diskon.
Terusan kalimat disampul belakang yang membuat saya semakin penasaran:
Dr. Shinya menunjukkan pula bahwa: #Suplemen kalsium dan produk susu bisa menyebabkan osteoporosis; #Pembedahan dan obat – obatan tidak mengobati kanker; #Obat – obatan sering membuat Anda lebih sakit; #Demam justru meenyehatkan; dan #Rasa cinta dan gembira bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Meski telah saya beli hampir setahun yang lalu, namun tak ada salahnya saya tulis sedikit Review dari isi buku tersebut. Toh, bisa jadi belum semua pengunjung blog ini membaca buku tersebut.
Buku setebal 300 halaman tersebut telah membuka cakrawala berpikir saya mengenai kesehatan dengan sangat luas. Menyadarkan kembali akan pentingnya menjaga kesehatan. Membaca buku ini mengingatkan kembali pada sebuah jargon “mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Seperti pada kalimat pembuka diatas, buku ini menampilkan pola makan sehat abad ke- 21 berdasarkan temuan ilmiah mutakhir. Secara medis, pola makan kita, apa yang kita makan, pola istirahat kita, menentukan berapa tahun umur tubuh ini akan rusak (mati). ”Anda adalah apa yang Anda makan”. Kesehatan kita di masa yang akan datang ditentukan oleh apa yang kita makan di masa sekarang. Penyakit yang kita derita dimasa yang akan datang adalah akumulasi makanan – makanan yang tidak baik yang kita konsumsi saat ini. Sehingga jika saat ini kita tidak sakit, bukan berati saat ini kita sehat. Bisa jadi saat ini kita sedang membangun (membentuk) penyakit lewat kebiasaan – kebiasaan kita yang tidak menyehatkan, dan akan baru nampak hasilnya dimasa yang akan datang, atau disaat kita telah semakin berumur. Atau dengan kata lain, waktu makan, apa yang kita makan, dan berapa sering memakannya, menunjukkan penyebab penyakit. Sebagai contoh, seorang anak ketika sudah dewasa menderita diabetes. Dan sudah diketahui bahwa ayah anak tersebut juga penderita diabetes. Sesungguhnya bukan penyakit diabetes si Ayah yang menurun ke anaknya, namun kebiasaan – kebiasaan buruk sang ayahlah yang menurun ke anak yang akhirnya menjadikan anak tersebut menderita diabetes juga. Kesimpulannya, meskipun anak tersebut punya potensi menderita diabetes karena faktor genetis dari ayahnya, namun jika anak tersebut menjalankan pola hidup sehat secara benar, maka penyakit diabetes tidak akan pernah menimpa anak tersebut.
Tubuh kita merupakan kesatuan utuh yang sangat rumit. Terdiri dari trilyunan sel yang bekerja secara sistemik –tidak hanya asal–, dan saling terkait. Jika mata kita sakit bisa jadi bukan hanya bagian mata yang sedang bermasalah. Itulah mengapa di buku ini dijelaskan bahwa spesialisai dalam ilmu kedokteran merusak ilmu kedoteran itu sendiri. Misalkan kita pergi ke dokter spesialis saat menderita sakit tertentu, ternyata dokter –Sepesialis– tersebut mengatakan bahwa organ yang sedang kita keluhkan dalam kondisi baik (sehat). Padahal bisa jadi sumber penyakit tidak pada organ yang sedang kita keluhkan.
Beberapa hal menarik dari isi buku ini antara lain :
1. Menu makanan yang baik : 85-90% makanan nabati, 10-15% protein hewani. Di buku ini juga dijelaskan, mengapa ikan lebih baik ketimbang daging.
2. Susu sapi pada dasarnya memang untuk anak sapi.
3. Sebagaian besar penyakit disebabkan oleh kebiasaan, Bukan keturunan.
4. Makan daging tidak akan memberi stamina.
5. Sebaik – baiknya cairan bagi tubuh adalah Air putih.
6. Gula, Kafein, alkohol, dan zat – zat tambahan yang terkandung dalam minuman merengut cairan dari dalam sel – sel tubuh dan darah.
7. Makan sebelum tidur bukanlah kebiasaan yang baik.
8. Biasakan mengosongkan perut 3-4 jam sebelum tidur.
Sungguh sangat banyak pemahaman baru yang saya dapatkan dari buku tersebut, yang tentu tidak mungkin saya uraikan semua disini. Tulisan ini hanya sebagai gambaran kecil. Untuk lebih lengkapnya silahkan beli buku tersebut. Recomended book deh.
Semoga bermanfaat
Salam Sehat Penuh Berkah.
Toha Zakaria
Toha, toha sekali lagi saya angkat tangan dengan anda, banyak buku yg dibaca, truslah baca dan mulailah menulis, banyak yg akan didapat.
Comment by Heddy Hidayat — April 26, 2010 @ 9:41 pm
@heddy. Terimakasih abah, atas kunjungannya 🙂 . trimakasih atas Do’anya. salam sehat penuh berkah.
Comment by TOHA — April 27, 2010 @ 6:51 am
Makasih infonya, sy termotivast atasan tulisan bung Toha
Comment by tenang — June 13, 2013 @ 7:39 pm
wow..baru baca diawal udah speechless, kebiasaan2 yg diturunkan dri ortu terdahulu berbeda bgt y,, ortu menganjurkan minum susu sapi biar sehat, tpi dibuku ini , so diffrent, info baru , thx
Comment by Valen — April 30, 2014 @ 3:53 pm
Saya pengen baca buku ini tapi sudah tidak di jual dimana mana
Comment by annisaa meyrizka — August 19, 2014 @ 6:41 am
coba liat di https://gramediaonline.com
kamu bisa order online disitu.. semoga membantu.. 🙂
Comment by virlani renanda — September 22, 2014 @ 11:21 am
great health info
Comment by zaka — April 16, 2015 @ 9:10 am
Alhamdulillah mas toha , isi dari buka nya mbah Hiromy Shinya sdh saya praktekkan 5 th ini…
Ternyata benar bila kita menjaga Ekosistem enzim yg ada di dlm tubuh kita asupan makanan yg benar terutama menjaga ph darah tetap di atas 7….
Maka kita tdk pernah sakit .saya sdh buktikan selama 5 th ini tdk pernah berobat ke R.S, Berobat ke Dokter, tdk minum obat dokter / jamu…
Cukup : jadikan makanan sbg obatmu dan jadilah dokter untuk diri sendiri…
Sukses terus mas Toha….
Comment by agus murnsito — July 6, 2016 @ 10:20 pm
Makasih infonya ?
Comment by Abid — December 29, 2017 @ 6:23 pm