Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya, Dengan Menge-Blog-kannya Rumah Inspirasi Toha Zakaria

July 14, 2013

Sebuah Mantra Yang Menggetarkan

Filed under: Inspirasi Pribadi — Tags: — TOHA @ 2:23 am

mantra menggetarkanJum’at sore kemarin saya kedatangan tamu, teman lama yang dulu pernah satu kantor. Dan semenjak saya resign memang sudah lama tak bertemu. Kebetulan dia baru pertama kali datang ke “Ruko” saya. Setelah saling mengabarkan dan bertukar canda-cerita akhirnya diapun menceritakan kalau baru dua hari kemarin dia kehilangan dompet, yang tentu juga isi – isinya J. Suasana pun berubah jadi sebuah arena curhat yang benar – benar mengubah suasana. Dia menceritakan dengan detail kejadiannya, uang 1 juta, KTP, STNK, SIM, ATM, menjadi daftar barang berharga yang sangat dia sesali kehilangannya.

Cerita dia mengingatkan saya pada kejadian sekitar 2 tahun yang lalu ketika Tas saya hilang di sebuah masjid ketika sholat maghrib sepulang kerja. Uang 800 ribu, ATM, Alquran, KTP, Modem, Flasdisk, Jamsostek, dll, raib disebuah tempat suci bernama Masjid. Seakan seperti kehilangan semua harta kehidupan. Seperti sudah tidak punya apa – apa lagi dan siapa – siapa lagi. Saya pun bisa merasakan apa yang dia rasakan. Shock, lemes, penyesalan mendalam menghiasi sebuah maghrib di penghujung tahun 2011. Dan akhirnya saya ingat sebuah mantra yang saya peroleh setelah tas saya hilang.

Saya pun segera membagikan mantra tersebut ke teman saya yang lagi kehilangan dompet. Sebuah kalimat luar biasa yang tiba – tiba muncul saat saya duduk termenung dipinggir jalan menyesali hilangnya tas yang isinya benar – benar berharga bagi saya saat itu.

“Toha, tidak usah terus – menerus diratapi dan merasa rugi (ga ikhlas) dengan hilangnya tas kamu. Toh dulu ketika dilahirkan ke dunia ini kamu tidak memiliki apa – apa, bahkan sehelai benang sekalipun. Kalau sekarang masih ada baju yang menempel di tubuhmu, sungguh engkau masih beruntung”.

Itulah mantra yang akhirnya saya bagikan kepada teman saya yang akhirnya turut merubah suasana jum’at sore kemarin. Saya pun menyemangati dia dengan menularkan keyakinan (sugesti) bahwa dompet dia akan ada yang mengembalikan.
Iya, memang kita dilahirkan kedunia ini bermodalkan tidak bisa apa – apa dan tidak punya apa – apa, hanya tangis yang bisa kita sampaikan pada dunia. Yang akhirnya kita menjadi bisa apa – apa dan punya apa – apa. Begitu juga saat kematian nanti tiba, semua yang kita bisa dan semua yang kita punya seakan kembali ke titik nol lagi. Seperti juga yang pernah disampaikan oleh steve jobs 8 tahun yang lalu.

“Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal, tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian”.

Dan obrolan sore kemarin akhirnya juga mengingatkan saya pada sosok penting yang punya peran besar menjadikan setiap kita “Bisa apa – apa & punya apa – apa”, tak lain dan tak bukan adalah Bapak – ibu kita. Berkat “Tangan Tuhan” merekalah kita bisa melejit menjadi manusia seutuhnya. Tentunya ini menjadi pelecut setiap kita untuk benar – benar berbakti pada mereka. Bukan hanya dalam rangka balas-budi, namun karena sejatinya setiap kita adalah aset segala – galanya bagi orang tua kita.

Akhirnya obrolan sore kemarin berakhir dengan rasa dan vibrasi yang positif. Singkong goreng ditemani teh manis hangat menjadi pelengkap yang benar – benar menghangatkan suasana.

Semoga Bermanfaat.

Salam Penuh Berkah,
Toha Zakaria.

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment

Powered by WordPress