Di sebuah desa, Seorang Pengembara bertemu dengan Pengembala kambing.
“Pak, boleh nanya nih?”
“oh, boleh, boleh”
“Kambing – kambing Bapak sehat sekali. Bapak kasih makan apa?”
“Yang mana dulu nih? yang hitam atau yang putih?”
“Hmm, yang hitam dulu deh”
“Oh, kalau yang hitam, saya kasih rumput basah”
“Gitu ya? kalau yang putih?”
“Yang putih, rumput basah juga”
“Terus, kambing – kambing ini sanggup jalan berapa kilo, Pak?”
“Yang mana dulu nih? Yang hitam atau yang putih?”
“Hmm, yang hitam dulu deh”
“Oh, Kalau yang hitam, 4 Km sehari”
“Gitu ya? kalau yang putih?”
“Yang putih, 4 Km juga”
Si pengembara mulai jengkel. tapi ia terus saja bertanya. “Tiap tahunnya kambing – kambing ini menghasilkan bulu berapa banyak, Pak?”
“Yang mana dulu nih? Yang hitam atau yang putih?”
“Yang hitam dulu deh,” Sahut si Pengembara meski masih jengkel.
“Oh, Kalau yang hitam, sekitar 10 kg per tahun”
“Kalau yang putih?”
“Yang putih, 10 kg juga.”
Akhirnya si pengembara tidak dapat menahan marahnya, “Bapak kenapa sih selalu membedakan kambing – kambing ini? Padahal jawabannya sama saja!”
“Oh, gini Mas. Soalnya, yang hitam itu, punya saya.”
“Gitu ya Pak? Maaf, tadi saya rada marah. Kalau yang putih?”
“Yang putih, Punya saya juga.”
Hahahahahahahahahh 🙂
Salam.
Toha Zakaria
