Setiap kita memiliki perasaan yang berubah – ubah setiap waktunya. Dan memang diri kita adalah kumpulan pikiran dan perasaan yang campur aduk, yang mana dalam setiap hari kita diwarnai oleh banyak pikiran dan perasaan yang berseliweran dalam diri. Dalam setiap pikiran memuat perasaan yang berbeda – beda, bahkan untuk pikiran yang sama bisa diiringi perasaan yang berbeda ketika waktu kejadiannya (sudut pandang) berbeda. Misal, bisa jadi seorang suami marah – marah ketika mendapati istrinya belum juga bisa memasak, padahal sudah hampir setahun mereka menikah. Namun di lain waktu ternyata sang suami malah bersyukur ketika masih mendapati istrinya belum juga lihai memasak, yang dari situ muncullah ide untuk membentuk komunitas “istri-istri tidak jago masak”, kemudian di monetize dan menghasilkan uang. Kondisi yang sama bisa jadi memunculkan pikiran yang sama namun menghasilkan perasaan yang berbeda, atau lebih tepatnya memunculkan emosi yang berbeda. Dan padahal setiap perasaan memiliki level energi yang berbeda – beda yang mana akan berpengaruh pada energi psikis tubuh. Dan tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas nasib seseorang.
Pertama kali saya mengetahu level energi perasaan adalah dari buku (more…)