Awal Oktober di musim penghujan yang tak kunjung berganti. Jam dinding salah satu sudut rumah sakit terus berdetak meninggalkan pukul 1 dini hari. Aku masih terjaga dengan sisa – sisa tenaga. Ruang Melati kamar 02, diantara dua pasien lainnya, seorang bayi yang belum genap 6 bulan, dan seorang anak kecil sekitar kelas 3 SD. Faiza Aghni terbaring lemah dengan tidur yang terlihat nyenyak paksaan. Ibunya setengah melingkar tidur di sebelahnya. Ketegangan tadi malam masih terngiang – ngiang. Ketegangan untuk pertama kalinya memasuki UGD. Ketegangan yang bermula dari kejang-kejang demam di penginapan.
Perhatianku terpecah memikirkan ibu mertua yang berada di penginapan tepat di sebelah Masjid samping Rumah Sakit. Semoga tidurnya nyenyak, istirahatnya maksimal. Setelah seharian menguras tenaga dan pikiran mengurus 3 pemeriksaan laboratorium terkait sakit yang pernah dideritanya. 3 tahun yang lalu, awal 2013 ibu mertua melakukan operasi kanker payudara. Terakhir itu pula beliau melakukan pemeriksaan laboratorium. Setelahnya, 3 bulan sekali check up ke rumah sakit. Besok tinggal menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium untuk kemudian diserahkan ke dokter spesialis yang menangani sakit beliau.
Hampir mendekati pukul 2 dini hari, akhirnya saya memutuskan untuk sejenak meninggalkan kamar Melati no. 2 untuk menengok ibu mertua di penginapan. Dalam derap langkah kaki, dalam lama waktu bergulir, mungkin ada sekitar 300 meter jarak antara ruang tidur anakku Faiza dengan kamar penginapan Ibu mertuaku. Begitu sampai kamar penginapan, saya buka dengan pelan pintu kamar agar tidak membangunkan beliau. Begitu nyenyak begitu pulas, tanpa hirau dengan kedatanganku.
Segera kutinggalkan kamar penginapan untuk kembali ke kamar Melati no.2. Dalam perjalanan, pandanganku terhenti pada warung angkringan pinggir jalan depan rumah sakit. Kubelokkan langkahku menuju warung angkringan untuk menukarkan beberapa lembar rupiah dengan beberapa gorengan dan sebungkus susu jahe. “Cocok ini untuk istriku…” pikirku.
Pagi telah tiba, matahari datang menyapa.. Hari ini matahari datang & terbenam terasa begitu cepat. Mungkin karena begitu sibuknya hari ini. Wira – wiri penginapan untuk mengurus cucian, gedung kanker Tulip lantai 1-4-5 untuk menunggu hasil pemeriksaan laboratorium & check up ke dokter (yang jaraknya lebih jauh dibanding ke kamar melati 02), dan kamar Melati menjadi jalur wajib hari ini. Entah sudah berapa kilometer derap langkah kaki yang sudah kutempuh dalam episode kali ini.
Alhamdulillah dua kabar di senja sore ini menjadi penyejuk capek yang sudah membuncah. Kabar pertama, Hasil pemeriksaan laboratorium ibu mertua menunjukkan perkembangan yang positif, dan yang kedua, kabar dari dokter kamar Melati no.2 yang membolehkan anakku Faiza Aghni pulang esok hari.
Hari kamis akhirnya telah tiba.. Badan yang capek berat.. (ditambah kurang istirahat), sedikit lagi saja, sakit yang akan menyambutnya. Setelah mengurus administrasi, akhirnya kami berempat menuju jalan besar depan rumah sakit untuk menunggu Mobil Travel Aneka yang akan mengantarkan kami menuju rumah yang sudah sangat kami rindukan.
Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria, 27 Oktober 2016.