“Bagaimana sikap Umar bin Khatab kepada Rasullullah sebelum dan sesudah masuk islam? Berbeda 180 derajat”
Attitude is Everything, kalimat yang begitu populer, kalimat yang begitu mendunia. Juga menjadi judul buku di dalam dan luar negeri. Iya, Attitude atau sikap memang amat penting, Attitude lah yang membedakan satu manusia dengan manusia lain, yang membedakan seorang pecundang dengan pemenang, yang membedakan si miskin dengan si kaya. Attitude terbentuk dari kumpulan Habits yang akhirnya mengkristal menjadi sikap perilaku.
Namun Attitude bukanlah segalanya, bukan segalanya dalam artian bukan sesuatu yang baku, bukan sesuatu yang kaku/diam. Attitude selalu bergerak, mengalir, berubah dan mengalami gejolak di setiap sisi kehidupan seseorang.
Attitude bukan bawaan lahir. Bayi yang baru lahir masih polos dan hanya tangisan yang bisa dia sampaikan pada dunia. Berawal dari lingkungan keluargalah akhirnya terbentuk sikap, karakter dari seseorang. Attitude terbentuk dari lingkungan keluarga, kemudian pergaulan sekitar rumah, kemudian lingkungan sekolah, dan semakin dewasa semakin komplekslah pembentuk sikap seseorang. Jika faktor pembentuk tadi cenderung negatif, maka seseorang akan punya Attitude yang negatif pula.
Sikap seseorang bukanlah orang itu sendiri. Dalam artian, sikap adalah seperti sebuah tempelan/baju pada diri seseorang. Artinya di satu waktu orang bisa punya sikap buruk, di lain kesempatan bisa punya sikap baik. Seseorang yang kita cap pelit karena pernah punya pengalaman tersebut dengannya, bukan berarti sepanjang hidup orang itu dipenuhi dengan sikap pelit. Kita bukan tidak menyukai orangnya, tapi tidak menyukai sikapnya (pelit).
Seperti yang saya utarakan di atas, Attitude bisa berubah karena memang apa yang ditangkap (pemicu luar) berupa pengalaman, kejadian, pengetahuan seseorang selalu berubah. Seperti yang kita lihat dari kisah sahabat Rasulullah saw, Umar bin Khatab ra. Bagaimana Attitude Umar bin khatab terhadap Rasulullah sebelum beliau masuk islam? Sangat membenci dan memusuhi Rasulullah, bahkan ingin sekali membunuhnya. Dan begitu masuk islam, Umar bin khatab menjadi orang yang paling depan dalam membela Rasulullah.
Semoga bermanfaat
Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria.