Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya, Dengan Menge-Blog-kannya Rumah Inspirasi Toha Zakaria

August 27, 2008

Jangan – Jangan Kita Dementor ?

Filed under: Inspirasi Pribadi — TOHA @ 8:17 am

Anda tahu tokoh dementor di Harry potter? Bagi anda penggemar harry potter tentu tak asing dengan tokoh ini. Saya sendiri bukan pengemar harry potter. Mulai komiknya belum pernah baca apalagi beli (paling baca waktu buka – buka di gramedia), filmnya sangat jarang nonton kalaupun pernah tidak pernah utuh dari awal sampai akhir. Terus kenapa saya yang bukan pengemar harry potter membahasnya?. karena saya bukan pengemar harry potter tentu saya tidak tahu menahu tokoh dementor di film tersebut, seperti yang saya tanyakan di awal tadi. Tetapi akhirnya saya tahu dari sebuah artikel di sebuah millis. Dementor adalah tokoh di harry potter yang punya kemampuan menyedot semangat dan gairah hidup manusia sampai bisa jadi putus asa. Saya juga baru tahu kalau tokoh dementor di cerita fiksi harry potter adalah sosok yang sangat menyeramkan, berkulit kelabu dengan jari – jari kurus seperti kerangka. Dan ternyata sifat dementor juga ada di dunia nyata. Sebenarnya mungkin anda sudah sering menjumpai orang – orang di sekitar anda yang sifatnya sama dengan dementor. Melemahkan semangat yang tadinya meluap – luap, menyurutkan sikap, dan bahkan memicu kesedihan. Dan susahnya lagi dementor di dunia nyata susah di deteksi. Kalo di cerita fiksi dementor berwajah menyeramkan, kalo dementor di dunia nyata mereka tampil seperti orang biasa. Bisa jadi dementor itu yang duduk disamping anda ketika naik angkot, atau teman kerja anda, atau saudara anda, atau bahkan boss anda. Sama dengan yang ada di cerita fiksi, berdekatan dengan dementor akan membuat energi psikis anda habis, tiba – tiba kita jadi putus asa, seakan anda orang yang paling sial di dunia, seakan tuhan tidak adil kepada anda. Yang selanjutnya dalam jangka panjang anda yang sering terinfeksi dementor akan mempunyai sifat iri dan dengki, susah lihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah.

Seringkali kita menjumpai teman kita, saudara kita, atau bahkan diri kita sendiri adalah dementor. Sering mengeluh, merasa tidak beruntung, yang akhirnya ketika bicara dengan orang lain yang bukan dementor cenderung merugikan lawan bicaranya. Misalkan : kita lagi ngomong ke teman kerja kita tenntag bisnis baru yang akan kita jalankan “man, bulan depan aku mau memulai bisnis jual pulsa” sang dementor menjawab : “bisnis pulsa??? Kalo menurutku bisnis pulsa saat ini ga bakalan untung. Kamu liat aja di sepanjang jalan berderet kios pulsa. Mau untung dari mana? Buntung malahan. Lagian ngapain pake bisnis – bisnis segala, kamukan sudah PNS. Ngapain repot –repot bisnis”. Atau mungkin yang ini “eh tau ga bulan puasa ini aku mau jualan baju batik, dan akan saya datangkan langsung dari pekalongan. Mau lebaran kan peminatnya banyak, ya minimal (minim tapi maksimal) teman sekantorlah, itung – itung cari income tambahan” sang dementor beraksi : ”Kamu yang kaya gini mau jualan baju? Emang kamu ada pengalaman marketing? Ngaca donk. kamu mau nyaingin Ramayana? Yang diskonnya lebih gedhe, modalnya lebih besar, produknya lebih bagus, mimpi kalee. inginnya untung malah buntung, mendingan jangan deh bisnis yang gitu – gituan”. Seketika kita yang tadinya semangat untuk memuali bisnis menjadi down, lemes, seakan bisnis yang belum kita mulai sudah mengalami pailit, dan akhirnya berujung pada diri yang merasa bersalah dan tidak mampu.

Seorang dementor biasanya punya citra diri yang rendah. Citra diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri. Apakah kita memandang diri kita seorang yang berharga, selalu beruntung, selalu penuh kelimpahan? Atau kita memandang diri kita sebagai pribadi yang selalu sial, tidak beruntung, harga diri rendah? Jika sifat terakhir yang cenderung ada pada diri kita maka kita masuk dalam kriteria dementor. dan cenderung kita menjadi pengeluh dengan keadaan kita. Ketika terjadi perbincangan dengan orang lain, pembicaraan cenderung mengarah ke curhat yang berlebihan. Dan dengan citra diri yang rendah akhirnya setiap lawan yang diajak bicara akan di rasuki citra diri dia yang buruk. Dan dalam jangka panjang seseorang yang terinfeksi dementor akan menjadi dementor pula. Atau dengan kata lain pergaulan menentukan karakter. Jika bergaul dengan orang – orang yang banyak mengeluh maka cenderung kita akan jadi pengeluh pula. Maka ketika kita bertemu dengan dementor hendaknya kita menguasai pembicaraan, atau ketika dementor mulai beraksi , hendaknya pembicaraan segera dialihkan ke topik lain. Jadi telitilah dengan diri anda, apakah anda dementor?

Salam Berkelimpahan

Toha Zakaria

2 Comments »

  1. Nice piece, friend. Easily your best effort, to date.

    Comment by Penggemar harry potter — March 6, 2009 @ 1:34 am

  2. oalah… gitu toh artinya DEMENTOR di dunia real.. temen saya soal bilang, eh ada dementor tuh.. -,-

    Comment by Ulil Albab Rabbani — September 29, 2013 @ 2:06 pm

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment

Powered by WordPress