Pren, malam ini tataplah sebuah bintang. Cahayanya terang, begitu nyata, dan kau benar-benar yakin bintang itu ada. Mungkin, jaraknya 10.000 tahun cahaya dari bumi. Apa yang sampai ke matamu telah menempuh perjalanan selama 10.000 tahun. Jika 5.000 tahun yang lalu bintang itu sudah meledak dan menguap jadi debu, maka yang kau sebut “ada” sebenarnya “tiada”. Kita punya nama untuk yang beginian: “realitas”.
Status yang saya temui di FB nya pak Ikhwan Sopa. Kalimat tersebut sungguh menghentak kesadaran saya. kesadaran akan dahsyatnya ciptaan Allah, kesadaran terhadap hidup dan kehidupan. Saya pun membuka memori lama yang ternyata terbuka setelah membaca status Fb tersebut. Ternyata kalimat motivasi mirip status tersebut pernah saya gunakan untuk memotivasi adik kelas sewaktu masih di SMA. Tahukah berapa kecepatan cahaya? Mendekati 300 ribu Km/detik (300 juta m/s). Benar anda tidak salah baca, 300 ribu KM/DETIK. Sungguh sangat cepat sekali bukan. Dan sering kita mendengar baik melalui berita maupun buku – buku pelajaran di sekolah tentang jarak sebuah bintang atau planet yang dinyatakan dengan kecepatan cahaya. Melalui teknologi yang semakin maju cahaya yang di pancarkan sebuah bintang yang kemudian di tangkap di bumi bisa dijadikan acuan berapa jarak bintang tersebut dari bumi. Jika sebuah bintang berjarak 1000 tahun cahaya, artinya cahaya yang kecepatanya 300 ribu Km/detik tersebut menempuh perjalanan sampai ke bumi selama 1000 tahun. Jika di kalikan, 300000Km X 60(detik) X 60(Menit) X 24(jam) x 365 (hari/1tahun) x 1000 tahun. Subhanallah. Betapa luasnya alam semesta ini. Dan inilah yang saya jadikan intisari waktu memotivasi adik kelas di jaman masih SMA. Betapa kecilnya kita. Betapa kecilnya masalah2 yang kita hadapi. Jika kita kebetulan kita lagi punya masalah besar atau rumit, bayangkan dengan sejelas – jelasnya masalah yang kita hadapai, kemudian bawalah masalah terebut seakan keluar dari tubuh kita, kemudian bayangkan tempat dimana sekarang kita berdiri, kemudian bayangkan yang lebih besar lagi yaitu kampung dimana kita tinggal dan juga masalah – maslah yang lagi ngetren di kampung tersebut, kemudian pulau dimana kita tinggal dan bayangkan berita yang lagi hangat di pulau tersebut (mungkin panasnya pemilu, atau berita selebritis yang lagi ngetop), kemudian bayangkan benua dimana kita tinggal, kemudian planet dimana kita tinggal, kemudian dimana galaksi kita tinggal, kemudian bayangkan jarak 1000 tahun cahaya. Dan bahkan masih ada di atas 1000 tahun cahaya. Menurut wikipedia alam semesta yang dapat di amati radiusnya sekitar 13.700.000.000 tahun cahaya. Betapa kecilnya apa yang ada di pikrian kita jika di bandingkan rumitnya alam semesta yang maha luas.
Seperti termakna dari status tersebut, jika sebuah bintang meledak yang ledakkannya memancarkan cahaya ke segala arah. Yang akhirnya cahaya yang berkecepatan 300 ribu Km/detik tersebut tertangkap di bumi 1000 tahun kemudian. Dan akhirnya kita menyebutnya ‘itulah bintang kecil” bisa jadi apa yang kita tangkap sudah tidak berwujud. Apa yang kita tangkap sebagai sebuah bintang esok sudah tidak ada lagi, maka yang kau sebut “ada” sebenarnya “tiada”. Dan makna tersebut bisa kita bandingkan dengan khidupan yang sedang kita jalani. Menyadari Gemerlap cahaya kehidupan yang kita jalani, gemerlap apapun yang kita miliki, yang melekat di jasad kita maupun yang melekat di ruh kita. Menyadari kehidupan dengan penuh kesadaran.
Salam Sukses Penuh Berkah
Toha Zakaria
This is the best post I ever read, I will bookmark this, thx!
Comment by toys and gifts — January 5, 2010 @ 1:42 pm