“Aqua galon terancam bukan dikarenakan persaingan dengan sesama produk air mineral, namun karena munculnya teknologi baru yang lebih Valuable“
Sebulan terakhir ini saya dikejutkan dengan munculnya produk baru dari Unilever. Produk baru yang dikeluarkan unilever tersebut bernama Unilever Pureit. Penjernih air siap minum tanpa listrik, tanpa gas, tanpa bahan bakar apapun. Rencana Pureit masuk ke Indonesia kabarnya telah dipersiapkan Unilever sejak 10 tahun yang lalu, hemmm. Selidik punya selidik ternyata pureit merupakan alat sterilisasi air melewati 4 tahapan penyaringan. Munculnya Produk Pureit Unilever tentunya membuat Aqua sebagai brand terbesar air mineral (khususnya dalam galon) di negeri ini ikut ketar – ketir. Betapa tidak, dengan pureit unilever ini kita tinggal menuang air dari sumur maupun dari kran dan menghasilkan air bersih siap minum. Tentunya ini sangat mengancam kelangsungan produk air mineral seperti Aqua galon. Seperti yang saya tulis di pembuka artikel ini, kelangsungan bisnis aqua bisa jadi bukan dari persaingan dengan sesama produk air mineral, namun karena ditemukannya teknologi baru yang lebih tinggi nilainya dibanding dengan Aqua itu sendiri. Contoh lain, gulungtikarnya sebuah bisnis wartel bukan dikarenakan (banyaknya) persaingan antar wartel yang menjamur, namun dikarenakan munculnya teknologi yang lebih bernilai dan mengalahkan nilai kegunaan wartel, yaitu Handphone. Selain wartel yang ikut terkena imbas kemunculan Handphone adalah kantor pos. Matinya bisnis warung makan di jalan purwakarta menuju bandung bukan dikarenakan persaingan dengan sesama warung makan di sekitarnya, namun karena hadirnya tol cipularang yang membuat (more…)