The art of reading, buku mas Agus setiawan ini dengan penuh yakin saya beli karena dilatarbelakangi buku sebelumnya yang beliau tulis yang sudah lebih dulu saya nikmati, yaitu buku BACA KILAT (kiat baca buku 1 halaman/detik dengan pemahaman tinggi). Buku baca kilat benar – benar memberi sebuah pengetahuan baru yang menurut saya sangat langka. Meski belum bisa mengikuti workshop Baca kilat namun secara garis besar saya bisa menangkap ilmiahnya membaca buku 1 halaman per detik, bener – bener masuk akal. Wow!! Tentu hal yang luar biasa bisa membaca 1 halaman per detik. Sampai sekarang pun saya masih menjaga mimpi untuk suatu saat mengikuti Workshop Baca kilat mas Agus Setiawan. Dan semoga Tuhan membukakan jalan untuk saya mengikuti Workshop Baca Kilat. Amin.
Sub Judul dari buku The Art of Reading ini benar – benar menyentak kesadaran, 90% buku yang dibeli tidak habis dibaca. Alhamdulillah saya tidak termasuk golongan tersebut. Alhamdulillah saya termasuk orang yang suka membaca. Tiap bulan setelah gajian saya selalu mengangarkan uang untuk beli buku dan sangat menikmati buku yang dibeli. Dalam buku ini diangkat sebuah fakta menurunnya minat baca di masyarakat kita. Mengapa begitu banyak orang yang tidak suka membaca? Di buku ini dijelaskan karena tidak adanya motivasi kuat yang melatarbelakangi orang untuk rajin membaca. Saya punya sebuah mantra sakti yang selalu membuat saya punya semangat untuk membaca. Mantra itu berbunyi :
“Banyak membaca banyak tahu, biasanya orang yang tidak banyak membaca adalah orang yang tidak banyak tahu, tidak banyak tahu identik dengan kebodohan, dan kebodohan sangat dekat dengan kemiskinan”. Dan memang dunia berubah begitu cepat, jika kita tidak mengimbangi dengan asupan pengetahuan maka dunia akan begitu jauh meninggalkan kita.
Bila motivasi membaca telah tumbuh, maka tinggal kita mengasah dan membiasakan rutinitas membaca seperti layaknya sebuah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Ingat, Pertama kita membentuk kebiasaan lalu kebiasaan akan membentuk kita menjadi seperti apa. Di buku ini dijelaskan juga tips dan trik bagaimana membaca lebih efektif, bagaimana meningkatkan konsentrasi membaca sehingga apa yang kita baca tidak hanya numpang lewat. Salah satu penghambat mengapa kita malas membaca bisa jadi karena adanya keyakinan yang salah yang telah mengkristal menjadi mental blok di dalam diri kita. Dan di buku The Art of Reading ini dipaparkan salah satu teknik self terapi untuk mengatasi hambatan mental dalam membaca. Teknik tersebut bernama EFT (Emotional Freedom Technique). Teknik sederhana namun manjur ini dijelaskan secara gamblang dengan disertai gambar pendukung. Hmmmmm… terlalu nikmat untuk dilewatkan begitu saja.
Dan di akhir buku ini disertakan testimoni dari peserta mengenai baca kilat yang telah saya singgung di awal tulisan ini. Dan kesadaran saya pun terhentak kembali, ternyata manfaat baca kilat tidak hanya bisa membaca 1 halaman per detik, namun lebih dari itu baca kilat mampu menghidupkan kembali potensi luar biasa dari diri kita yang memang sebenarnya sudah Tuhan berikan pada kita. Mempertajam daya ingat, menghidupkan intuisi, mengubah sisi mental kearah yang lebih baik, menyerap informasi dengan lebih cepat dan efektif, adalah beberapa manfaat Baca kilat selain kemampuan membaca 1 halaman per detik.
Akhirnya, dari skala 1 sampai 10 saya memberi nilai 9 untuk buku The Art of Reading ini. Buku yang layak di beli dan dinikmati tentunya. Harga buku ini yang hanya Rp. 48.000 (dibeliin nasi padang Cuma dapet 4 bungkus) tak sebanding dengan manfaat yang jauh lebih besar yang akan anda dapatkan dari buku ini.
“Jika kamu ingin tahu dunia maka bacalah, agar dunia tahu kamu maka menulislah”
Untuk melihat versi video dari artikel ini silahkan klik-DISINI.
Semoga Bermanfaat
Salam hangat penuh berkah
Toha Zakaria
bagus tampilan blognya,
Comment by Rahma — September 5, 2013 @ 5:44 am