Banyak Membaca Banyak Tahu
Biasanya Orang Yang Tidak Banyak Membaca adalah Orang Yang Tidak Banyak Tahu
Tidak Banyak Tahu Identik Dengan Kebodohan
Dan Kebodohan Sangat Dekat Dengan Kemiskinan.
Tentu anda familiar dengan kalimat di atas. Kalimat sederhana diatas merupakan salah satu rumus kemiskinan dan solusinya. Dari kalimat pembuka tersebut, terdapat 2 jenis sifat, yaitu : banyak membaca dan tidak banyak membaca. Suka membaca dan malas membaca. Dan dari dua sifat tersebut ada konsekuensi atau akibat yang timbul, yaitu kaya dan miskin. Anda termasuk tipe yang mana? Apakah anda tipe yang suka membaca? Apakah setiap bulan anda menginvestasikan uang anda untuk membeli media bacaan? Atau mungkin anda adalah tipe yang kurang begitu hoby dalam membaca?. Jawaban – jawabn anda adalah gambaran kondisi anda saat ini.
1. Banyak Membaca banyak Tahu.
Kalimat pertama mengajarkan pada kita bahwa untuk banyak tahu, salah satu cara yang efektif dan murah yang bisa di gunakan adalah dengan banyak membaca. Tentu sulit bagi kita untuk megenali dan tahu pemikiran – pemikiran orang lain dengan berinteraksi langsung dengan mereka. Betapa banyak orang – orang yang mempunyai pemikiran bagus, ide cemerlang, tetapi ada jarak puluhan bahkan ribuan kilo yang memisahkan kita. Tentu akan sulit jika tidak ada media perantara. Sebagai contoh : saya memang tidak pernah ketemu –apalagi ngobrol- dengan pak adi gunawan, tetapi lewat buku – buku beliau, lewat website beliau, saya mampu memperoleh pemikiran – permikiran beliau yang sangat bermanfat. Jadi tidak ada alasan lagi jika ingin banyak tahu.
2. Biasanya orang yang tidak banyak membaca adalah orang yang tidak banyak tahu.
Saya pernah membandingkan diri saya sendiri dengan teman kerja tentang kalimat kedua ini. Teman saya pergi kerja pagi dan pulang malam begitulah kesehariannya. Tanpa ada aktifitas membaca sedikitpun. Dengan kata lain dia tidak akan tahu apa yang sedang terjadi di dunia luar, kecuali sekedar buah bibir dari teman kerja. Bisa anda bayangkan betapa banyak sekali aspek kehidupan yang sedang berjalan yang ia tidak ketahui. Tentu akan sangat berbeda dengan orang yang setiap harinya menyempatkan diri untuk membaca buku, buka internet, atau dari hal yang mudah, yaitu menonton tv. Orang yang pertama masuk golongan “orang yang tidak banyak tahu”. Orang yang kedua masuk golongan “orang yang banyak tahu” karena dia memang membiasakan mencari informasi atau hal – hal baru. Sifat tidak banyak membaca berawal dari sifat malas membaca. Sifat malas membaca berawal dari sifat tidak suka membaca. Maka biasakanlah diri anda untuk suka terlebih dahulu.
3. Tidak banyak tahu identik dengan kebodohan
Seseorang di sebut bodoh, jika dia tidak paham atau tidak mengetahui banyak hal. Atau dengan kata lain, hal yang dia ketahui hanya minim, tidak banyak.
4. Dan kebodohan sangat dekat dengan kemiskinan
Tidak ada orang kaya yang bodoh. Dia bisa kaya karena banyak hal yang ia kuasai, yang ia ketahui. Kalaupun ada orang kaya yang bodoh, maka kekayaanya pasti tidak akan bertahan lama. Artinya dia akan miskin lagi. Karena tidak masuk Kriteria orang kaya, yaitu : pintar atau banyak tahu.
Jadi jika anda mengingkan menjadi kaya, maka jadikanlah diri anda, diri yang banyak tahu. Banyak tahu bisa di dapat dengan cara yang sangat mudah. Yaitu banyak membaca.
Salam Berkelimpahan
Toha Zakaria
[…] orang yang berpengetahuan dengan orang yang tidak berpengetahuan?. Bahkan membaca bisa menjadi salah satu penangkal miskin. Jika tidak ingin bodoh, Bacalah!. Bukankah kebodohan sangat dekat dengan kemiskinan. Kegiatan […]
Pingback by Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya, Ikatlah Dengan Menge-Blog-kannya » Teman Disaat Sepi (Bacalah) — February 17, 2010 @ 7:34 pm