“Untuk acara 2 hari seperti ini saja kita membutuhkan proposal. tapi mengapa untuk hidup kita yang lebih lama, lebih berharga, kita tidak membuat proposal untuk hidup kita?.”
Kurang lebih itulah kalimat di sebuah buku yang berjudul “Tuhan, Inilah Proposal Hidupku” yang telah menghipnosis saya untuk membaca sampai habis buku tersebut. “Tuhan, Inilah Proposal Hidupku” sebuah buku yang tanpa sengaja saya temui di toko buku gramedia. Buku yang di tulis oleh seorang motivator ulung yaitu pak Jamil Azzani. Awal membaca judul buku tersebut (sebelum saya ambil) rasanya tidak ada yang menarik dengan judul tersebut. tapi akhirnya saya menyempatkan membuka buku tersebut. dan sampailah saya pada kalimat yang menhipnotis tersebut. menghipnotis saya untuk membaca lebih jauh buku tersebut. akhirnya buku setebal sekitar 100 halaman tersebut selesai saya baca dalam waktu sekitar 1 jam.
Untuk acara kepanitiaan apapun, anda membuat proposal. Tapi mengapa untuk hidup anda yang lebih lama dan penting, anda tidak membuatnya?. Hidup ini singkat! Jangan gadaikan hidup anda! Raih masa depan anda mulai sekarang. Banyak orang yang mengatakan “hidup ini mengalir saja seperti air, toh nanti akhirnya ke laut juga” padahal tidak semua air akan mengalir ke laut. Ada juga air yang hanya berhenti di kubangan lumpur dan disitu – situ saja tanpa adanya perubahan. Hidup harus diarahkan agar bisa mencapai tujuan. Beranilah bermimpi, memimpikan kehidupan kedepan yang lebih baik. Jika tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu, mana mungkin akan mendapatkan sesuatu tersebut. Dari bermimpilah akan muncul sebuah harapan, dan dari harapan akan muncul semangat. Jika kita tidak pernah menginginkan kesuksesan mana mungkin kita akan mendapatkannya. Bermimpilah setinggi langit, tuliskan impian – impian anda di sebuah buku khusus mulai hari ini.
Jauh sebelum menemukan buku ini, sekitar 2 tahun yang lalu saya menemukan sebuah buku yang isinya sangat berkaitan dengan buku ini. Buku tersebut berjudul “Manage Your Mind For Succes”. Buku karya Adi W Gunawan dan Ariesandi tersebut sangat inspiratif, membuka pemahaman dan belief baru tentang sebuah kesuksesan, membentuk pondasi berpikir yang maju, menghancurkan pemahaman – pemahaman dasar yang menghambat kesuksesan. Kedua buku tersebut akan menyadarkan pada kita akan pentingnya sebuah Proposal hidup.
Ada sebuah riset yang akan membuat kita semakin yakin akan pentingya memiliki impian dan menuliskanya. Riset tersebut di lakukan terhadap lulusan MBA Harvard Business School antara tahun 1979 dan 1989. Pada tahun 1979 para lulusan MBA tersebut ditanya “apakah anda telah menyusun suatu impian dan rencana hidup yang jelas, spesifik, dan tertulis?”. Sepuluh tahun kemudian, 1989, kelompok yang sama di survey lagi. Hasilnya, 13% yang menyatakan memiliki impian dan rencana hidup yang jelas, spesifik, tetapi tidak tertulis, memiliki penghasilan rata – rata dua kali lipat dibandingkan mereka yang 84 % tidak memiliki impian yang jelas. Sedangkan yang mengagetkan adalah kelompok 3%, para lulusan yang memiliki impian dan rencana hidup yang jelas, spesifik, dan tertulis memiliki penghasilan yang besarnya rata – rata 10 kali lipat dibandingkan 97% lulusan sekolah bisnis tersebut. Luar biasa bukan. Masihkah kita ragu – ragu untuk menuliskan Proposal hidup kita?.
Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria
wah, makin enak dibaca tulisannya, makin diasah aja ya, biar kita yg dikampung dapat ikut baca-2, syukur-2 nanti bisa buat buku, salam hangat dari kampung halaman, TETAP SEMANGAT
Comment by winhadi — June 10, 2009 @ 11:12 am
@Winhadi
Terimakasih pak Erwin atas dukunganya.
Salam rindu penuh berkah untuk yg di kampung. 🙂
Comment by TOHA — June 10, 2009 @ 6:47 pm
Anda benar bung Toha, semua impian memang harus dirinci, dipetakan, direncanakan dan harus ditulis di atas sebuah kertas.Frank Tibolt pernah berkata,””Bagi anda yang ingin sukses maka Anda harus terlebih dahulu menuliskan cita-citanya di atas sebuah kertas, karena kelak tulisan tersebut akan menjadi magnit yang senantiasa membakar semangat Anda untuk meraih cita-cita Anda”. Nah kalau saya boleh tahu impian bung Toha sendiri ke depannya apa? Kalo saya sih kalo sudah BESAR mau jadi RAKSASA.Ha ha ha ha.Biar kutelan itu semua itu pejabat-pejabat yang doyan makan uang rakyat.
Comment by irwin sigar — June 25, 2009 @ 2:48 pm
@irwin sigar:
Salam kenal bang Irwin.Terimakasih banyak atas sharingnya. impian saya seutuhnya tentu kembali ke tujuan diciptakannya manusia ke dunia yaitu untuk mengabdi kepada ALLAH sang pencipta. yang dalam misi mengabdi tersebut tentu akan banyak timbul cabang2 tujuan dari konsekwensi hidup itu sendiri. yang akhirnya kembali ke pribadi masing2, apa tujuan dari cabang2 tersebut yang paling personal dan bermakna yang sejalan dengan tujuan utama (mengabdi). wah bang irwin mo jadi raksasa? Raksasa hukum, raksasa motivator, raksasa pemimpin, dan raksasa2 yg lain.
Comment by TOHA — June 25, 2009 @ 9:45 pm