“Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. (HR. Bukhori)
*Update : Februari 2016
Foto di atas adalah foto saya, Bintang, dan Asrul waktu saya masih di Jakarta. Bintang dan Asrul adalah dua anak Yatim, tepatnya, Bintang anak Yatim yang ditinggal Ayahnya waktu umur 5 tahun. Ayahnya yang seorang sopir kontainer meninggal mendadak karena sakit jantung. Sedangkan Asrul adalah anak Yatim piatu sejak masih kecil. Bintang dan Asrul tinggal di Koja-Priok Jakarta Utara, tepatnya di Jl. Cemara gang 8 depan Islamic Center. Kini Asrul sekolah menginjak kelas 2 SMP, sedangkan Bintang kelas 6 SD. Asrul sekolah di SMP Negeri 84 Jakarta Utara, sedangkan Bintang sekolah di SDN Tugu Utara 19 Pagi.
Foto dibawah ini adalah foto beberapa tahun lalu ketika Bintang dan Asrul saya ajak jalan-jalan ke Mall Kelapa Gading. Dulu sewaktu saya masih bekerja di Ibu Kota, saya sering mengajak Bintang dan Asrul jalan-jalan ke Gramedia, Mall, atau sekedar mentraktir makan di dekat Rumah.
Asrul dan Bintang tinggal bersama ibunya bintang yang juga sebagai neneknya Asrul. Namanya Lek Yatmi (53), begitulah aku biasa memanggilnya. Lek Yatmi sudah menjalani peran sebagai single parent selama 7 tahun lebih semenjak suaminya meninggal dunia. Dengan berprofesi sebagai penjual nasi uduk, menjadi penyambung hidup penerus nafas dua anak yatim di tengah-tengah kerasnya kehidupan Jakarta. Menempati sebuah Kontrakan sempit, dan kadang berpindah-pindah tempat, menjadi bumbu tak sedap dalam mengarungi hidup di Ibu Kota.
Lambat laun, ketika umur semakin bertambah, Ketegaran seorang ibu yang hidup bertiga di Jakarta yang penuh liku-liku semakin merapuh. Semakin lama beban dirasa semakin berat. Jualan nasi uduk semakin hari semakin tak mencukupi untuk membayar kontrakan (plus listrik), biaya makan, biaya sekolah. Akhirnya sebuah keputusan besar pun diambil. Keputusan untuk Hijrah ke kampung halaman Pacitan. Tinggal di Pacitan berdampingan dengan mbah iYem, ibu tercinta yang kini sudah semakin menua. InsyaAllah bulan September, Asrul, Bintang, dan Lek Yatmi akan pindah ke Pacitan, memulai kehidupan baru yang lebih baik. Sudah 1 tahun lebih rencana ini digulirkan, yang akhirnya benar-benar akan diwujudkan.
Rencana pun disusun, hati diteguhkan, semangat dikibarkan. Tempat tinggal di kampung dalam proses pembangunan. Pernak – pernik yang dibutuhkan untuk pindah sekolah juga tengah dipersiapkan. Setelah ditolak beberapa SMP (karena kuota penuh), akhirnya Asrul akan pindah sekolah di sebuah Sekolah Swasta di Pacitan, sedangkan Bintang rencana akan pindah ke SDN Nanggungan. Rencana berdagang untuk menyambung hidup di pacitan juga tengah dalam perencanaan.
Di bawah ini adalah Foto rumah yang akan ditempati Bintang dan Asrul yang saat ini masih dalam proses pembangungan.
Melalui artikel ini, kepada para pembaca blog ini saya dari hati yang terdalam memohon sumbangsih kepeduliannya untuk dua anak yatim yang akan hijrah dari Ibu Kota ke Pacitan. Sumbangan dari pembaca semua akan sangat berguna untuk meringankan langkah Hijrah dua Anak Yatim ini. Dan seperti janji Allah, insyaAllah kebaikan yang anda tularkan akan menjadi amal kebaikan yang kekal.
Sumbangan dari Anda para pembaca akan digunakan untuk menyelesaikan pembagunan rumah di pacitan yang saat ini masih dalam proses, untuk biaya pindahan (sewa truck, beli tiket bus, pindah sekolah, dll), juga untuk biaya awal hidup dan sekolah di pacitan, dan untuk membantu modal berdagang di pacitan nanti. Atau bisa juga dari pembaca menjadi semacam donatur rutin untuk Bintang & Asrul (misal : 50 ribu setiap bulan).
Update : Oktober 2015
Di bawah ini adalah foto lampiran penggunaan dana dari para donatur (gelombang pertama)
Dibawah ini adalah foto rumah Bintang Asrul yang sudah selesai pembangunannya
Update : Februari 2015
Dibawah ini adalah foto lampiran penggunaan dana dari para donatur (Gelombang kedua)
Dibawah ini adalah foto warung “Asbin Jaya” (Asrul-Bintang) yang sudah selesai dibangun. Warung ini terletak di Depan PLN Nanggungan (ngisor talok). Alhamdulillah berkat bantuan dari para donatur warung ini sudah bisa beroperasi (berjualan). Di Warung ini menjual teh, kopi, dawet, gorengan, lotek, dan juga jajanan anak-anak.
Terimakasih tak terhingga untuk para donatur atas kedermawanannya. Dan sampai dengan saat ini (Feb-2016) kebutuhan yang belum terpenuhi adalah iuran rutin sekolah Asrul dan Listrik untuk Rumah. Sementara ini listrik masih ‘nebeng’ ke tetangga kanan kiri (2 rumah yang dijadikan tebengan). Beberapa waktu lalu saya mencari info mengenai pasang listrik baru, untuk pasang listrik daya 900 VA perkiraan memakan biaya antara 1,3 – 1,6 juta.
Oh, iya satu lagi. Foto di bawah ini adalah foto sepeda (fixie) Asrul yang biasa digunakan untuk ke sekolah. Sepedah ini adalah sepeda yang dibawa dari Jakarta (pemberian). Waktu di jakarta, Asrul-Bintang berangkat sekolah selalu jalan kaki, karena letak sekolah SMP 84 dan SDN Tugu utara 19 Pagi yang dekat dengan rumah. Beberapa waktu lalu Asrul curhat ke saya perihal sepedah ini, kata Asrul sepedah ini gak cocok buat hilir-mudik sekolah. Saya pun bisa memahami apa yang dia sampaikan, karena memang sepedah jenis ini adalah sepedah gaya-gayaan, bukan sepedah yang dipakai karena fungsinya (berkendara). Dan akhirnya Asrul meminta saya untuk menjual sepedah tersebut untuk kemudian di tukar tambah dengan sepedah (gak harus baru) yang lebih ekologis. Saya berencana menjual sepedah Asrul ini di OLX Pacitan, alias pasar Pon atau mungkin via FB (online). Dan semoga setelah sepedah ini terjual ada tambahan dana dari para donatur untuk membeli sepedah baru.
Silahkan kepeduliannya ditransfer ke rekening berikut ini :
Rekening Mandiri : 156-0000-527-848
Rekening BCA : 8730054361
Atas nama : Toha Zakaria.
Konfirmasi sms ke no berikut ini : 087702341727.
Terimakasih atas partisipasinya, tidak akan ada yang sia – sia, semoga rejekinya semakin melimpah ruah penuh berkah.
Bantu sebarkan ya..
Post di FB => on.fb.me/1KDVHVv
Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria.