BUKU BERCERITA (2)
“The Miracle of Mind Body Medicine”
~Adi W Gunawan
INFERTILITAS
.
Buku ini saya beli pada 30 September 2012 di Gramedia Graha Cijantung, Jakarta. Gambaran besar tentang buku ini membahas perihal Pikiran, emosi, stres, dan dampaknya terhadap tubuh. Jika diwakilkan dengan kalimat yang lebih singkat buku ini tentang PENYAKIT PSIKOSOMATIS, sakit yang disebabkan oleh faktor psikis. Di awal-awal buku ini juga tertulis kutipan dari The American College of Family Physicians yang menyebutkan bahwa 90% penyakit disebabkan oleh faktor psikis, bukan organis.
.
LIMA TAHUN MENUNGGU MOMONGAN
Kali ini yang ingin saya ceritakan adalah tentang sepasang suami istri, sebut saja namanya Reza dan Intan. Reza berumur 35 tahun, sedangkan Intan 33 tahun. Menikah sudah 5 tahun namun belum juga dikaruniai momongan. Mereka berdua datang ke Pak Adi karena sebelumnya pernah membaca bahwa hipnoterapi bisa membuat wanita hamil.. hahahah.. dan Pak Adi pun menjawab dengan bumbu canda, bahwa hipnoterapi tidak bisa membuat wanita hamil, yang bisa membuat hamil adalah suaminya ?.
Sebelum masuk kasus, diawal bab dijelaskan dengan rinci apa itu infertilitas, proses kehamilan, bagaimana stres bisa berdampak pada proses pembuahan, dan lain-lain. Infertilitas bahasa awamnya adalah mandul. Infertilitas bisa disebabkan oleh 2 faktor, yakni faktor psikis maupun organis, atau kombinasi dari keduanya.
Reza dan Intan sebelum akhirnya memutuskan menikah adalah pasangan yang sudah cukup lama saling mengenal (pacaran). Di awal-awal menikah mereka sangat detail dalam merencanakan langkah-langkah dalam membina keluarga yang baru mereka bangun. mereka sepakat untuk menunda punya anak hingga keadaan ekonomi mapan. Dengan kata lain mereka meyakini bahwa punya anak itu repot, harus siap secara ekonomi terlebih dahulu sebelum bena-benar punya anak.
Dua tahun berjalan, kondisi ekonomi sudah jauh lebih baik seperti yang mereka harapkan. Intan dan Reza mulai berpikir, meniatkan, dan bulat menginginkan punya momongan. Mereka mulai berhenti menggunakan alat kontrasepsi. Setelah setahun berjalan usaha mereka belum berhasil. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan dan konsultasi kepada dokter. Hasilnya mereka berdua sehat, secara medis subur, tidak mandul.
Setahun berlalu, usaha mereka belum membuahkan hasil. Ada beberapa rekan yang menyarankan agar mencoba bayi tabung, namun saran ini urung mereka lakukan karena pertimbangan biaya, yang mana kondisi keuangan keluarga tidak memungkinkan untuk melakukan bayi tabung.
Reza dan Intan tidak menyerah, mereka mencoba mendatangi dokter yang berbeda, hasilnya sama dengan dokter pertama, mereka tidak ada masalah di organ reproduksi. Yang artinya secara organis tidak ada masalah.
Selain mendatangi dokter mereka juga mencoba jalur altenatif lain seperti pijat refleksi, tusuk jarum, minum vitamin, herbal, bahkan mendatangi orang pintar, namun hasilnya nol.
Proses terapi pun berlangung, dengan dimulai dari Intan, jika nantinya tidak ada masalah baru kemudian giliran suaminya. Singkat cerita dari proses panjang terapi yang dilakukan Pak Adi kepada Intan, terkuaklah di pikiran bawah sadar Intan beberapa akar masalah yang membuatnya sulit Hamil, yang saya ringkas kurang lebih seperti berikut ini :
Oh iya, di level pikiran sadar tentu sudah jelas mereka menginginkan punya momongan, namun ketika di pikiran bawah sadar ada program pikiran yang mensabotase, maka pikiran bawah sadar lah yang menang.
1. Punya anak itu repot, punya anak itu beban, sebagai orang tua harus bisa menjamin kehidupan yang baik untuk anaknya.
2. Jangan punya anak kalau belum mapan, penghasilan belum stabil dan mencukupi.
3. Jangan punya anak kalau belum punya rumah sendiri (semenjak menikah hingga sekarang Reza & Intan masih ngontrak, alias belum punya rumah).
4. Kondisi terkini bahwa Reza telah resign dari pekerjaannya membuat penghasilan tak menentu.
5. Ada akar trauma yang dalam di masa kecil Intan. Saat awal-awal Intan dilahirkan keadaan ekonomi orangtuanya sedang carut marut. Ayahnya bangkrut berbisnis karena ditipu rekan bisnis, yang menyebabkan rumah disita dan mereka akhirnya ngontrak. Masa kecil Intan dihiasi rekam kesedihan, karena seringkali ibunya menangis karena cemas dan kawatir akan masa depan keluarganya. Kondisi ini berlangsung hingga Intan berusia 7 tahun, dan baru kemudian Ayahnya bisa bangkit kembali.
Oh iya, beberapa minggu lalu (19 mei) dalam postingannya di facebook, Pak Adi bercerita pernah menangani kasus klien yang keguguran hingga 7 kali (kehamilan dari bayi tabung). Dalam proses terapi ditemukan fakta menarik. Di kehamilan pertama, karena sesuatu hal klien marah. Ditengah amarahnya ini klien berkata , “Hamil ini bikin repot saja, kalau tahu begini lebih baik saya tidak usah hamil”
Kembali ke kisah Reza dan Intan,
Setelah semua akar masalah Intan dibereskan, Reza masuk ke ruang tetapi, pasangan suami istri ini diberi penjelasan akhir menilik hasil terapi yang baru saja dilakukan. Ada dua hal yang harus mereka penuhi (perjuangkan) berdasarkan proses negosiasi dengan bagian diri di pikiran bawah sadar, yakni :
1. Meningkatkan penghasilan, minimal 2 kali lipat
2. Punya rumah, meski belinya dengan mencicil.
.
Waktupun berlalu sepoi-sepoi, 2 tahun berjalan sejak terapi dilakukan. Lama tak terdengar kabar dari Reza dan Intan. Hingga akhirnya Pak Adi secara tidak sengaja bertemu dengan Reza dan Intan di sebuah bandara. Reza memanggil Pak Adi dan menghampiri. Reza berkata, “Terimaksih, Pak Adi. Intan sudah hamil 4 bulan”
Pak Adi pura-pura kaget, lalu menjawab
“Saya Perlu menegaskan satu hal, Saya tidak melakukan apa-apa kepada istri Anda sehingga dia hamil. Saya tidak bertanggung jawab. Siapa yang berani berbuat sembarangan sampai membuat istri Anda hamil?”
Hahahahaah…Reza tertawa mendengar candaan dari Pak Adi, kemudian menjelaskan bahwa dua tahun usai bertemu Pak Adi mereka mengalami banyak kemajuan positif. Bisnis semakin maju, penghasilan cukup besar, dan mereka sudah membeli sebuah rumah. Empat bulan setelah rumah selesai direnov, Intan hamil.
Pak Adi kemudian bertanya lebih detail, apakah mereka ke dokter lagi, minum obat tertentu, atau melakukan sesuatu yang lain dari sebelumnya, Reza menjawab TIDAK ADA. Semua persis seperti yang disampaikan pikiran bawah sadar intan saat terapi.
Kabar terakhir hingga kisah ini ditulis, Reza dan Intan telah dikaruniai dua buah hati.
SELESAI.