Dengan kehidupanlah kita ada di dunia ini. Tentu tidak main – main kita hidup dalam kehidupan ini. Apa keseriusan sang Pencipta dalam menciptakan hidup kita di kehidupan ini?. Menjadi renungan bagi kita selama kita masih mengarungi kehidupan yang hidup ini.
Kehidupan adalah anugrah. Yang dengan kehidupan inilah kita hidup. Tentu kehidupan yang kita hidupi saat ini memiliki misi yang tidak sederhana.
Demi misi yang tidak sederhana itulah kita hidup. Dan demi mewujudkan misi itulah kita melangsungkan kehidupan agar senantiasa hidup. Melangsungkan kehidupan menjadi syarat penting untuk mewujudkan misi tersebut.
Dan ternyata untuk melangsungkan kehidupan membutuhkan yang namanya energi. Dan energi yang paling sederhana adalah makan.
Dengan kata lain kita makan demi melangsungkan hidup untuk mewujudkan misi kita sebagai pengisi kehidupan.
Dan makan butuh dicari. Carilah makan untuk tetap bertahan hidup. Dari kecil kita sudah diajari bagaimana mencari makan. Dengan kata lain, mencari makan membutuhkan ilmu.
Dan orang tua kita telah menuntun kita untuk mencari ilmu demi menyambung hidup.
Sekolah SD, SMP, SMA, lanjut Kuliah, dan akhirnya bekerja. Kita tentu berusaha sekuat tenaga mencari pekerjaan yang menghasilkan banyak energi (uang). Yang dengan energi itulah kita menghasilkan energi hidup (makan). Kita berusaha mencari energi sebanyak – banyaknya demi melangsungkan hidup.
Namun kadang pencarian tersebut mengalahkan, bahkan membuat kita lalai bahwa kita punya misi hidup. Padahal hakekatnya, energi yang kita cari sekedar untuk melanjutkan nafas hidup. Yang dengan kehidupan tersebut kita menjalankan misi yang telah ditetapkan sang Pencipta.
Carilah energi kehidupan sebanyak – banyaknya dan tetaplah ingat pada misi kehidupan.
Jika perburuan untuk sekedar hidup telah mengalahkan misi hidup, maka itulah Rugi.
Tentu sangat rugi jika pencarian energi kehidupan telah membuat kita lupa terhadap misi hidup itu sendiri. Padahal tidaklah kita hidup melainkan karena ada misi kehidupan.
Jadi, hiduplah dengan sehidup – hidupnya.
Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria