Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya, Dengan Menge-Blog-kannya Rumah Inspirasi Toha Zakaria

November 24, 2013

Jepretan Motivasi -November 2013-

Filed under: Jepretan Motivasi — Tags: , — TOHA @ 4:54 pm

Jepretan Motivasi November 2013

“Banyak membaca banyak tahu,
Biasanya orang yang tidak banyak membaca adalah orang yang tidak banyak tahu,

Tidak banyak tahu identik dengan kebodohan
Dan kebodohan sangat dekat dengan kemiskinan”

~Jepretan Motivasi November 2013~

Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria

November 17, 2013

Sedang Dicari! : Pendamping Hidup

Filed under: Curhat,Inspirasi Pribadi — Tags: , — TOHA @ 3:24 am

“Untuk secangkir kopi saja harus melewati banyak proses, apalagi untuk bidadari pendamping seumur hidup”

Foto Toha ZakariaMelihat jarum jam umur sudah menunjukkan angka 28 tahun. Seperempat abad lebih umur ini menjulang. Dan tentu salah satu yang tengah dipikirkan adalah tentang jodoh yang tak kunjung datang. Sudah sangat sering saya mendengar komentar kanan – kiri yang menyemangati untuk tidak terlalu meratapi jodoh yang tak kunjung datang, “santai sajalah”, kata mereka. Alasan mereka kebanyakan adalah karena saya laki – laki, beda kalau misal posisi saya sebagai perempuan umur 28 terus belum dapat jodoh alias belum menikah maka tentu bukan sekedar lampu kuning sebagai peringatan yang menyala terang, melainkan lampu kuning dengan status darurat plus mendesak. Namun apapun pendapat mereka yang menyejukkan tetap tidak akan membuat diri ini berleha – leha menunda urusan menikah, menunggu kesempurnaan. Menyegerakannya tentu akan banyak membawa manfaat ketimbang menunda – nunda. Bersegera tanpa tergesa – gesa dalam menyempurnakan separuh agama.

Namun, menikah bukanlah untuk sehari dua hari melainkan untuk seumur hidup. Menikah adalah sebuah keputusan besar yang akan mengiringi hingga akhir hayat. Artinya dalam mencari jodoh tentu tidak boleh sembrono atau gegabah. Tapi juga tidak boleh terlalu njlimet atau terlalu banyak syarat (more…)

November 10, 2013

Yakinlah, Demi Orang Tua Sama Dengan Demi Masa depan

Filed under: Curhat — Tags: , — TOHA @ 11:18 pm

“orang yang saya cintai bisa meninggal sewaktu – waktu. Kalau saya sayang sama mereka, lebih baik berbakti ya Sekarang!”
Toha zakaria & bapak
Memasuki tahun ke delapan hidup di tanah rantau, melewati 8 kali lebaran yang selalu saya nikmati di kampung halaman Pacitan, baru tahun inilah saya merasakan lebaran di kampung halaman terlama, 3 minggu lebih. Semua itu bisa terwujud berkat keputusan besar awal tahun yang saya ambil, keputusan resign dari pekerjaan yang sudah banyak memberikan segalanya untuk saya. Dulu sewaktu masih jadi karyawan pabrik, biasanya tidak sampai seminggu saya berada di pacitan, lebaran hari ke-4 sudah berangkat balik ke ibu kota. Apalagi diluar libur saat lebaran, paling lama mudik hanya 3 hari dirumah. Maklum status sebagai buruh pabrik mengharuskan saya mengikuti setiap aturan yang ada. Apalagi posisi saya yang nyaris “tak tergantikan” di bagian PPIC (plan production inventory control). Lebaran di kampung sambil memikirkan planing LG, memikirkan material, memikirkan produksi, dan lain – lain, dan lain – lain. Iyah, keputusan resign bulan february kemarin benar – benar membuat saya punya banyak waktu untuk menikmati mudik lebaran lebih lama bersama bapak di kampung halaman.

Semenjak ibu meninggal 9 tahun yang lalu, bapak hingga kini belum menikah lagi. Sudah berkali – kali saya berusaha mencarikan pendamping hidup untuk bapak, namun kandas. Masih teringat jelas bagaimana saya “nembung” bulek (adik ibu) saya untuk menikah dengan bapak. Waktu itu saya sangat gemeteran memulai pembicaraan (more…)

November 3, 2013

Resep Sego Punten –Masakan khas Pacitan–

Filed under: Inspirasi Pribadi — Tags: , , — TOHA @ 3:27 pm

Sego Punten Pacitan

Sego Punten Pacitan

Kali ini saya mau bercerita tentang masakan, tepatnya bercerita tentang resep nasi punten atau sego punten. Resep ini sudah saya coba beberapa hari yang lalu dengan sukses. Resep ini saya dapatkan dari simbah saya. Sego punten yang sekilas mirip lontong namun mempunyai ciri khas gurih dan “nenel”. Biasanya dinikmati dengan sambal tomat-terasi atau sayur dengan kuah pedas, misal sayur tahu-tempe-kentang, dan biasanya tak perlu lauk lagi. Punten memiliki kenangan yang cukup dalam bagi saya pribadi. Sejak kecil saya mengenal punten dari acara “sambatan” atau gotong royong di lingkungan. Atau kadang juga menjadi sajian untuk kirim – kirim ke sawah saat acara panen tiba. Dinikmati ditengah sawah sebagai menu sarapan, dengan sensasi pulen, gurih, dan dipadukan dengan sambal tomat atau sayur pedas, sungguh menggetarkan lidah dan menjadi sebuah makanan khas tak terlupa. Dan selama merantau di Jakarta biasanya bila pulang kampung dan hendak kembali ke tanah rantau saya sering diberi bekal Nasi Punten oleh simbah saya untuk menemani perjalanan di dalam Bis yang kurang lebih memakan waktu 16 jam. Menikmati sego punten di dalam bis menuju Jakarta menjadi sebuah film memori yang mengenangkan.

Oke langsung saja kita menuju Resep Sego Punten yang gurih itu. (more…)

Powered by WordPress