Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya, Dengan Menge-Blog-kannya Rumah Inspirasi Toha Zakaria

September 29, 2011

Kenangan Mudik 2011

Filed under: Inspirasi Pribadi — Tags: — TOHA @ 10:09 pm

“Lebih baik gagal dalam perjuangan meraih cita – cita daripada gagal tanpa pernah tahu rasanya berjuang”

Sudah hampir sebulan hiruk – pikuk mudik berlalu. Namun masih terekam dengan jelas serba –serbi mudik yang melekat di kepala. Mudik lebaran kali ini saya tidak sendirian. Ada 3 orang lagi yang bareng dengan saya, yaitu mas luqman (abang), rooyan (keponakan), dan erna (sepupu). Saya berangkat dari pacitan hari sabtu tgl 3 september jam 9 pagi. Berangkat dari terminal pacitan menggunakan bus aneka jaya jurusan Solo. Dari solo dilanjutkan naik bus jemputan PT LG elektronik. Turun di pom bensin 2 Km sebelum terminal solo sekitar Pukul 14.00. Aroma macet sudah mulai tercium. Pacitan-solo yang biasanya memakan waktu 4 jam, kali ini 1 jam lebih lama (5 jam). Selepas turun dari bus aneka jaya, peristiwa unik pun terjadi. Baru beberapa menit duduk di pom bensin menunggu bus tujuan Jakarta tiba, mas luqman nyeletuk kalau oleh – oleh 1 kardus dan 1 karung ketinggalan di Bis aneka jaya. Dug..dug..dug. jantungku berdegup kencang. Dan parahnya, 2 oleh – oleh yang ketinggalan itu titipan untuk saudara di Jakarta. Pikiran ku bercampur aduk. Masih bisakah bis tadi dikejar ke terminal? Dan jangan – jangan sudah berpindah tangan?. Ditengah kebingungan, mas luqman malah bikin saya ngedrop dengan membacakan mantra “gak usah dikejar, paling juga sudah diambil orang. Terminal solo masih jauh kan?”. Seketika saya jadi loyo yo. Emm.. iya ya paling sudah hilang diambil orang atau kru Bis-nya. Namun ditengah kegalauan dan rasa tanggung jawab atas amanah titipan orang lain, munculah 2 mantra sakti di kepala saya. Ting…ting..

“Apa yang tidak mungkin seringkali karena belum dicoba”

“Lebih baik gagal dalam perjuangan meraih cita – cita daripada gagal tanpa pernah tahu rasanya berjuang”

Dua mantra sakti tersebut telah membalikkan keadaan psikis saya. Tanpa berpikir panjang saya langsung menyusul bis ke terminal solo. Ke terminal solo naik ojek yang ternyata ga mau dibayar, yang akhirnya saya tahu ternyata dia bukan tukang ojek. Masuk terminal solo yang cukup luas membuat saya bingung. Beberpa menit mengubek – ubek terminal akhirnya saya temukan bis aneka jaya yang tadi saya tumpangi. Dan Alhamdulillah plooooong 1 kardus dan 1 karung masih saya termukan. Untung pak kondektur dengan baik hati mengamankan 2 barang yang ketinggalan tersebut. Sampai di pom bensin dan bertemu dengan mas luqman saya pun tersenyum dan berkata pada beliau, “Apa yang tidak mungkin seringkali karena belum dicoba”.

Sampai LG cibitung-Bekasi hari minggu malam sekitar pukul 21.30, artinya 36,5 jam perjalanan yang telah di lewati. Masih ada 1 fase lagi yang harus saya selesaikan, yaitu nganter sepupu ke rumah kakaknya di kemayoran –Jakarta pusat–. Setelah nunggu sekitar setengah jam di depan pintu masuk tol cibitung akhirnya muncul bis Agra trayek Cikarang-kampung rambutan-BSD-Cikokol. Tiba di Jalan Baru kampung rambutan sekitar pukul 22.35. Dari Jalan Baru menunggu bis mayasari jurusan senen juga sekitar setengah jam –cukup lama. Sekitar pukul setengah 12, akhirnya tiba di depan gang kodam cempaka putih. Dari situ kami berdua berpisah. Saya langsung balik arah pulang menuju cikarang-bekasi.

Masih adakah angkot jam segitu?. Bagi yang belum terbiasa dengan seluk-beluk angkot jakarta tentu posisi jam setengah 12 malam akan membuat ketar – ketir ciut nyali. Pengalaman adalah guru terbaik, Alhamdulillah tidak sampai 90 menit saya sudah tiba di cikarang. Dari cempaka putih naik carteran ke UKI -5 ribu-. Dari uki lanjut naik carteran plat hitam rombongan arah cikarang -15 ribu-. Tepat pukul 01.05 hari senin Tgl 5 september saya tiba dirumah. Berangkat dari Pacitan hari sabtu tgl 3 September jam 9 pagi, tiba di bekasi jam 1 dini hari senin tgl 5 september. Hmmm…. 40 jam telah terlewati. Sebuah kenangan yang telah terlukis dalam prasasti kehidupan saya. Yang tentunya tak kan terlupa. Goresan prasasti kehidupan yang memberi sebuah pelajaran berharga tentang sebuah kesabaran, keyakinan, serta tanggung jawab menjaga sebuah amanah.

Terimakasih ya Allah!.

Salam Penuh Berkah
Toha Zakaria

No Comments »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

Leave a comment

Powered by WordPress