Naik pesawat. Sebuah hal yang belum pernah aku alami dan masih dianggap sebagai barang langka. Aku pun membayangkan, Pacitan-Jakarta yang biasanya ditempuh dengan bis selama 16 jam, dengan naik pesawat 4 jam pun bisa sampai pacitan. Dengan rincian Jakarta – Jogja 1 jam, Jogja – pacitan 3 jam perjalanan dengan menggunakan travel. Dan akhirnya pagi ini 1 January 2013 mimpi tersebut menjadi nyata.
Pagi ini sekitar jam 10 aku dan dia berangkat ke bandara Soekarno-Hatta dengan naik bis damri dari depan plaza jababeka cikarang. Tampak raut muka dia begitu bahagia sepanjang perjalanan menuju bandara. Dan aku pun sebagai orang terdekatnya tak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang yang menular darinya. Iya, kebahagiaan itu menular, begitu juga dengan ketidakbahagiaan. Sebenarnya pesawat berangkat pukul 14.00 namun karena kami berdua belum pernah ke bandara dengan segala tetek – bengeknya, akhirnya berangkat lebih awal menjadi solusi untuk mengantisipasi hal – hal yang belum kami ketahui.
Tak disangka pagi ini di hari pertama tahun 2013 jalan tol begitu lengang, 1 jam perjalanan mengantarkan kami berdua tiba di bandara soekarno-hatta, tempat yang sama sekali belum pernah aku jamah sebelumnya. Di bandara aku dan dia seperti orang linglung, proses apalagi yang harus dilalui?. Namun berbekal info yang aku dapatkan dari internet perlahan – lahan aku mulai paham dengan proses yang harus dilalui. Sambil menunggu waktu dzuhur aku pun membeli kopi capucino seharga 12 ribu di sebuah oulet kecil di terminal A1. Lion Air “We Make People Fly”, ya pesawat inilah yang kali ini akan memberikan pengalaman terbang untuk pertama kalinya.
Tepat pukul 12.30 aku dan dia masuk ruang check in, dan setelah melaui beberapa proses dan juga menunggu sekitar 30 menit akhirnya kami berdua harus berpisah. Aku peluk erat dia dengan penuh cinta, ciuman pun mendarat di pipi kanan-kiriku.
Bapak pun masuk ke ruang tunggu dan Aku harus kembali pulang ke cikarang, iya memang aku belum pernah naik pesawat dan kepengen banget naik pesawat, namun ada orang yang juga pengen banget naik pesawat dan sudah lama terpendam. Iya, orang tersebut adalah bapak saya.
Aku pulang ke cikarang dengan penuh suka cita karena berhasil menerbangkan bapak ke jogja dengan pesawat Lion Air, mewujudkan salah satu keinginan terbesarnya yang hanya kepada sayalah beliau berani mengutarakan. Keinginan besar yang bisa jadi bagi sebagian orang sebuah hal yang kecil atau sepele.
Tak apa aku belum pernah naik pesawat, asal bapak sudah pernah merasakannya. Dan ditengah perjalanan pulang yang kebetulan macet, sebuah sms masuk dari bapak yang mengabarkan bahwa beliau sudah mendarat di jogja. Saya lihat jam di HP menunjukan pukul 15.14, saya masih terjebak macet di tol daerah jatibening bekasi.
Di hari pertama tahun 2013 ini salah satu mimpi besarku terwujud, menerbangkan bapak Jakarta – Jogja. Impian naik pesawat yang bagi sebagian orang bisa jadi sebuah hal kecil dan mudah dijangkau. Bukan Cuma karena tiket yang harganya mencapai setengah juta, namun pengalaman pertama terhadap sebuah hal yang dinanti – nantikan menjadi sebuah “deg-degan” yang cetar membahana. Saya sangat merasakan besarnya energi cinta dari terwujudnya mimpi ini.
“Bapak, mimpimu adalah mimpiku, cita – citamu adalah cita – citaku”
Untuk melihat versi video dari artikel ini silahkah simak video di atas.
Salam terbang penuh berkah
Toha Zakaria
ni postingan pasti punya rasa nano nano!
“dream make people really fly…” (opo yo maksute)
Comment by pasadina — February 10, 2013 @ 10:19 pm
Hahahaha…. kapan ketemu lagi jar?
Comment by TOHA — April 22, 2013 @ 1:27 pm
Toha tulisan mu luar biasa..,
salut aku sama kamu Ha.., satu hal yang menurut orang adalah hal sepele tapi sangat luar biasa buat ku karena niat yang mulia kamu untuk membahagiakan bapak.
Comment by buchay — March 29, 2013 @ 7:58 pm
@Fajar. Wow ternyata rasanya mengaduk-aduk perasaan ya. suwun telah berkunjung.
@buchay. Makasih mas telah berkunjung & apresiasinya. kapan2 kita makan2 lagi ya.
Comment by TOHA — March 31, 2013 @ 2:37 am